Didakwa Melawan Polisi Bogor, Ariyanto Ngaku Dipukul Saat BAP

Didakwa Melawan Polisi Bogor, Ariyanto Ngaku Dipukul Saat BAP

Zunita Putri - detikNews
Senin, 27 Jan 2020 18:04 WIB
Ariyanto menjalani sidang di PN Bogor. Dia didakwa melawan polisi.
Ariyanto menjalani sidang di PN Bogor. Dia didakwa melawan polisi. (Zunita/detikcom)
Jakarta -

Warga Bogor bernama Ariyanto didakwa melakukan kekerasan dan melawan anggota Polres Kota Bogor saat demo RUU KPK di Jalan Jalak Harupat, Sempur, Bogor, Jawa Barat. Dalam persidangan, Ariyanto mengaku dipukuli polisi saat memberikan keterangan untuk berita acara pemeriksaan (BAP) di Polresta Bogor.

Hal itu dikatakan Ariyanto saat diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Bogor IB, Jalan Pengadilan Raya, Bogor, Jawa Barat, Senin (27/1/2020). Ariyanto mengatakan ada sekitar 4 atau 5 orang yang memukulnya.

"Saya dibawa ke ruangan. (Yang mukul sekitar) 5 atau 4 orang," ujar Ariyanto saat ditanya oleh hakim ketua Narki Priska Faridayanti di sidang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ariyanto mengatakan, Chandra Nelson, yang merupakan anggota Polresta Bogor yang melaporkannya itu, ikut memukulnya. "(Chandra) Ikut mukul," sebut Ariyanto.

Pengacara Ariyanto, Ardin Firanata, lantas menunjukkan selembar kertas foto yang menampilkan wajah Ariyanto lebam di bagian mata. Ariyanto mengatakan luka itu didapatnya setelah diperiksa penyidik.

ADVERTISEMENT

Dalam persidangan ini, Ariyanto juga dicecar hakim soal dakwaan jaksa yang menyebutkan bahwa dia memukul polisi, Chandra Nelson. Ariyanto mengaku memukul polisi itu satu kali.

Dia mengaku refleks memukul Chandra karena Chandra menabrak Ariyanto dari sisi belakang menggunakan motornya.

"Kemarin saksi SMK bilang saudara pukul duluan (Chandra), makanya puluhan SMK lain mukul. Waktu saudara mukul, apa yang ada di benak saudara? Apa saudara anggap (polisi) musuh atau apa? Kan di BAP saudara merasa kesal karena saudara merasa alumni (SMK di Bogor), apa yang dipikirkan saudara kok bisa mukul?" tanya hakim anggota Arya Putra Negara dalam sidang.

"Tidak ada niatan memukul. Saya (mukul) kesal karena ditabrak (Chandra)," jawab Ariyanto.

Arianto juga menyatakan ikut demo karena mendapat informasi dari Facebook. Karena itu, dia mengajak dua temannya untuk ikut demo di DPR.

Namun, lanjut Ariyanto, kereta yang menuju Jakarta saat itu tidak diberangkatkan dari Stasiun Bogor. Sebab, saat itu Stasiun Bogor penuh dengan anak sekolah yang hendak menuju gedung DPR, Jakarta.

"Tadinya mau ke Jakarta, tapi karena ada ditahan di Stasiun Bogor. Jadinya ke Wali Kota Bogor aja (demo)," ucapnya.

Saat demo di depan Wali Kota Bogor, Ariyanto menyebut Chandra datang dan menyuruh massa aksi bubar. Ariyanto mengatakan bukan hanya dia yang memukul Chandra. Beberapa anak STM lain juga memukul, menendang, dan menyabet dengan penggaris.

"Saya mukul 1 kali," katanya.

"Kamu ada di bawah minuman alkohol saat mukul?" tanya hakim ketua Priska.

"Nggak, (saya) sadar," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads