Terdapat beberapa ritual persembahyangan yang dapat dilakukan di vihara terbesar dan tertua se-Jakarta Timur ini. Ada 7 altar atau meja yang digunakan untuk ritual peribadatan berisikan patung, lilin, dupa, dan buah-buahan sebagai persembahan kepada para dewa.
"Ada Kwan Tong atau sebutannya dewa yang menyimbolkan kejujuran dan kesetiaan. Kemudian ada Dewa Hok Tek Ceng Sin sebagai tuan rumah kalau orang berdagang mau usaha mintanya sama dewa ini. Ada juga altar Dewi Avalo Kite Suara atau Dewi Kuan Im sebagai dewa welas asih. Ada altar Wito katakanlah malaikat langit yang memerangi kejahatan. Ada Sian Jdien Kau. Ada Bidah Sigata Gotama, yaitu memberikan ajaran hukum alam semesta. Terakhir itu altar leluhur nenek moyang," kata pengurus Vihara, Silvia, di lokasi.
Terdapat pula tiga buah beduk di dalam Vihara. Beduk dibunyikan sebelum melakukan persembahyangan sebagai salah satu bentuk panggilan kepada para dewa.
"Biar semua dewa-dewanya berkumpul mendengarkan doa," kata Silvia.
Terlihat pula personel kepolisian di depan Vihara untuk menjaga keamanan selama berlangsungnya peribadatan. Vihara Amurva Bhumi pada hari biasa buka pukul 07.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. Selama perayaan Imlek, vihara ini buka sampai pukul 20.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga Suasana Imlek di Klenteng Tulungagung :
ADVERTISEMENT
(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini