"Benar, ada (laporan polisi dari korban)," ujar Kasat Reskrim Polres Bone Iptu M Pahrun kepada wartawan, Senin (20/1/2020).
Penganiayaan terjadi saat M sedang menjadi manajer tim sepakbola Putra Nipa di ajang Legislator Cup di Stadion Lapatau, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang pada Jumat (17/1). Saat itu Putra Nipa melawan Timur Kota di babak delapan besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kondisi mulai 'memanas' saat salah satu pemain Putra Nipa diberi kartu kuning wasit. M yang diduga tidak terima tiba-tiba berusaha masuk ke dalam lapangan namun dihalangi FW, sang wasit cadangan.
"Merasa tidak terima (keputusan wasit) dia mau masuk ke dalam lapangan dihalangilah. Yang halangi inilah yang dia cekik lehernya," ujar Iptu Pahrun.
Menurut Pahrun, M diduga mencekik korban hanya dengan satu tangan tanpa melakukan pemukulan.
"Spontanitas dia pegang lehernya, mungkin dia emosi lah. Satu tangan saja dia pegang lehernya, spontanitas," ujar Pahrun.
Terkait kasus ini, polisi telah memeriksa keterangan dari tiga orang. "Proses pemeriksaan saksi-saksi sudah kita lakukan. Ada 3 yang diperiksa dengan korban," pungkas Pahrun. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini