Fakta-fakta Terbaru Pembunuhan Berencana Hakim Jamaluddin

Round-Up

Fakta-fakta Terbaru Pembunuhan Berencana Hakim Jamaluddin

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Jumat, 17 Jan 2020 07:07 WIB
Foto: Zuraida Hanum, otak pembunuhan sang suami, hakim Jamaluddin, saat menjalani rekonstruksi (Datuk Haris/detikcom)



Zuraida Gelisah

Zuraida Hanum sempat gelisah setelah membunuh hakim PN Medan Jamaluddin bersama dua eksekutor Jefri Pratama dan Reza Fahlevi. Zuraida khawatir skenario kematian hakim Jamaluddin terbongkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin mengatakan, Zuraida Hanum, otak pembunuhan Jamaluddin, merencanakan skenario sakit jantung untuk kematian suaminya tersebut. Namun kondisi wajah Jamaluddin yang memerah setelah dibekap bed cover oleh eksekutor, membuat Zuraida Hanum berganti skenario.

"Skenario pertama adalah korban diskenariokan mati karena mengalami serangan jantung. Namun, setelah meninggal, wajah korban ada lebam warna biru dan merah. Itu tanda kekerasan. Maka istri korban langsung mengatakan 'kalau seperti ini akan membahayakan saya, polisi akan menetapkan saya tersangka'," kata Irjen Martuani kepada wartawan di lokasi rekonstruksi pembunuhan hakim Jamaluddin di perumahan Royal Monaco, Medan Johor, Medan, Kamis (16/1/2020).


Berdebat dan Ganti Skenario

Setelah skenario sakit jantung gagal, Zuraida menyiapkan skenario kedua. Sempat terjadi perdebatan antara Zuraida dan dua eksekutor soal menutupi kematian Jamaluddin. Akhirnya mereka sepakat untuk membuat skenario Jamaluddin tewas akibat kecelakaan dalam perjalanan ke kantor.

"Di sinilah para tersangka ada perdebatan sehingga diputuskan membuang jasad korban pukul 04.00 WIB, menjelang terang. Kenapa diputuskan di Desa Kutalimbaru, karena tak ada tempat lagi, sudah berkejaran dengan waktu, hari sudah mau terang. Orang sudah mulai keluar rumah, maka diputuskan tempat yang paling dekat, perkebunan itu. Dan mereka cek mobil bisa dimasukkan ke dalam jurang, seolah-olah laka lantas," ujar Martuani.

Pasangkan Baju Olahraga

Zuraida dan dua eksekutor akhirnya sepakat membuat skenario Jamaluddin tewas akibat kecelakaan dalam perjalanan ke kantor.

Di poin ini, Zuraida pun memikirkan pakaian terakhir untuk Jamaluddin.

"Nah kedua, ada yang menarik. Bahwa pertama ingin dipakaikan baju batik, tapi istrinya ingat, hari jumat adalah olahraga. Maka dipasangkan baju training. Sangat direncanakan dengan matang, khususnya serangan jantung," ujar Martuani.


Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads