Jakarta - Tepat pada tanggal ini 75 tahun lalu ketika pasukan Soviet mulai mendekati Berlin,
Jerman dan membombardir kota itu tanpa henti,
Adolf Hitler memutuskan bersembunyi di ruang bawah tanah yang berada di bawah kompleks kantor kanselir. Hitler berada dalam bunker yang dikenal dengan sebutan Fuhrerbunker itu selama 105 hari.
Ruang bawah tanah anti-serangan udara itu terbilang mewah. Punya 18 kamar berukuran kecil serta dilengkapi dengan pemanas, instalasi listrik, dan instalasi air bersih. Menurut buku biografi
Hitler: A Biography yang ditulis Ian Kershaw bunker seluas 280 meter persegi dapat diakses dari ruang kerja Hitler.
Satu atau dua bulan pertama, setidaknya, kehidupan sehari-hari Hitler di dalam bunker praktis tidak banyak berubah, seperti yang digambarkan Robert Payne buku
The Life and Death of Adolf Hitler. Bunker itu disulap jadi kantor darurat. Di tempat itu Hitler tetap bertemu para jenderalnya, menyusun strategi sampai dini hari sama seperti kebiasaannya saat berada di ruang kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Hitler) Bangun sekitar jam 11.30, mandi dengan cepat, mengambil sarapan yang terburu-buru, dan mengadakan rapat pertamanya pada siang hari. Sisa hari Hitler diisi diskusi dengan para pemimpin politik dan militer," tulis Payne seperti yang dikutip lagi oleh TIME.
Hitler juga membawa orang-orang kepercayaannya masuk dalam bunker sedalam 16 meter itu. Termasuk juru masak, Constanze Manziarly sehingga diet
vegetariannya sama sekali tak terganggu. "Dia makan siang di sore hari. Menunya sup sayur, jagung rebus, omelet kental, dan makanan lezat apa pun yang bisa disediakan juru masak vegetariannya, Constanze Manziarly."
Laporan Office of Strategic Services (OSS), kantor intelijen Amerika Serikat semasa Perang Dunia II, menyebut bahwa Hitler hampir tidak pernah makan daging. Kondisi tertentu dia makan sangat sedikit daging ayam atau salmon asap. Sup selalu pasti ada di menu makan siang pemimpin Partai Nazi itu.
"Sup kacang atau sup tomat dengan keju parmesan," tulis laporan yang dibuat pada Desember 1942.
Namun ada beberapa faktor yang bikin penghuni bunker itu merasa berbeda yakni tak pernah absennya ancaman kematian terhadap mereka. Ancaman itu semakin nyata saat pasukan Soviet mulai memasuki Berlin pada pertengahan April 1945. Di tengah suasana mencekam itu Hitler masih sempat melangsungkan pernikahan dengan Eva Braun pada 29 April.
TIME yang mengutip laporan MI5 Inggris, menyebutkan sekretaris pribadi Hitler, Gerda Christian, sempat diundang ikut makan bersama usai acara pernikahan. Namun Gerda meninggalkan tempat itu sebelum acara selesai. Pada sekretaris Hitler lain yang bernama Gertrud Junge, Gerda mengatakan suasana dalam bunker sangat suram dan dipenuhi kesedihan.
Keesokan harinya suasana bertambah suram ketika Hitler mendapat laporan pasukan Soviet tak terbendung. Pengawal Hitler, Rochus Misch dalam autobiografinya Hitler's Last Witness: The Memoirs of Hitler's Bodyguard menuturkan setelah berbicara dengan sejumlah petinggi Partai Nazi, Hitler masuk ke kamar diikuti istrinya.
"Dia (Misch) melihat Otto Gunsch, ajudan Hitler menutup pintu kamar itu. Gunsch mengatakan bos tidak ingin diganggu," ujar Martin Mace, editor buku itu pada Independent. "Hitler mengatakan pada ajudannya bahwa dia ingin jenazahnya dibakar."
Tak lama setelah pengantin baru itu masuk, keduanya bunuh diri. Hitler menembak kepalanya sendiri. Sementara Eva menelan pil sianida. Para pengawal membawa jasad keduanya menuju taman di belakang Reich Chancellery dan kemudian dibakar.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini