Hakim Jamaluddin Tewas Dibekap, Mobilnya Ditabrakkan ke Pohon Sawit

Hakim Jamaluddin Tewas Dibekap, Mobilnya Ditabrakkan ke Pohon Sawit

Datuk Haris Molana - detikNews
Kamis, 16 Jan 2020 13:19 WIB
Rekonstruksi saat eksekutor memastikan hakim Jamaluddin tewas usai dibekap (Datuk Haris Molana/detikcom)
Medan - Zuraida Hamun disebut polisi sebagai otak pembunuhan sang suami, hakim Jamaluddin. Zuraida berperan dalam perencanaan pembunuhan hingga pembuangan jasad Jamaluddin di perkebunan sawit.

Awalnya, Zuraida membuat skenario Jamaluddin meninggal karena serangan jantung. Maka kedua eksekutor, Jefri Pratama dan Reza Fahlevi, membekap Jamaluddin yang sedang tidur menggunakan bantal dan bed cover.
"Skenario pertama adalah korban diskenariokan mati karena mengalami serangan jantung. Makanya mereka tidak menggunakan benda kekerasan tapi hanya menggunakan bantal dan bed cover," ujar Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin di Perumahan Royal Monaco, Jl Eka Surya, Medan Johor, Medan, Kamis (16/1/2020).

Martuani mengatakan setelah Jamaluddin tewas, ada luka lebam di wajah hakim senior Pengadilan Negeri (PN) Medan itu. Skenario Jamaluddin terkena serangan jantung pun gagal. Maka Zuraida bersama kedua eksekutor mencari cara menutupi kematian Jamaluddin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zuraida meminta Jamaluddin dibawa keluar dari rumahnya. Kedua eksekutor sempat keberatan atas permintaan Zuraida.



"Setelah meninggal, wajah korban ada lebam warna biru dan merah. Itu ada tanda kekerasan. Maka istri korban langsung mengatakan 'kalau seperti ini akan membahayakan saya. Polisi akan langsung menetapkan saya tersangka'. Maka istri korban bersikeras jasad korban keluar, 'buang'. Dan tersangka yang dua lagi, J dan R juga berkeras. Nah ini membahayakan kami," ujar Martuani.

Jefri dan Reza berencana membuang jasad Jamaluddin saat tengah malam, sekitar pukul 01.00 WIB. Namun Zuraida melarang karena suaminya tak punya kebiasaan keluar tengah malam. Menurutnya, hal itu akan memancing kecurigaan petugas sekuriti yang menjaga kompleks.

Akhirnya mereka sepakat membawa keluar jasad Jamaluddin di waktu subuh. Mereka membuat skenario Jamaluddin tewas akibat kecelakaan lalu lintas.
"Di sinilah para tersangka ada perdebatan. Sehingga diputuskan membuang jasad korban jam 4, menjelang terang. Kenapa diputuskan di desa Kutalimbaru, karena tak ada tempat lagi, sudah berkejaran dengan waktu, hari sudah mau terang. Orang sudah mulai keluar rumah, maka diputuskan tempat yang paling dekat, perkebunan itu. Dan mereka cek mobil bisa dimasukkan ke dalam jurang, seolah-olah laka lantas," terang Martuani.

Mobil Jamaluddin ditabrakkan di daerah kebun sawit di Kutalimbaru, Deli Serdang. Seakan-akan Jamaluddin jadi korban kecelakaan. Dalam rekonstruksi kedua ini, akan diperagakan 77 adegan. Rekonstruksi kedua ini memeragakan soal Zuraida menjemput eksekutor, eksekusi pembunuhan Jamaluddin, dan pembuangan mayat Jamaluddin.


Polisi Soal Kematian Hakim PN Medan: Istri Otaki Pelaku Pembunuhan!

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads