Korban Banjir di Ciledug Indah Keluhkan Tak Ada Air Bersih di Posko

Korban Banjir di Ciledug Indah Keluhkan Tak Ada Air Bersih di Posko

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Kamis, 02 Jan 2020 21:11 WIB
Banjir di Ciledug Indah (Ari Saputra/detikcom)
Tangerang - Warga Kompleks Ciledug Indah, Tangerang, yang menjadi korban banjir kini mengungsi di Masjid Al-Irsyad. Para korban mengeluh karena tidak ada air bersih.

"Iya, (air bersih) untuk mandi (tidak ada). Semua, kalau bantuan obat-obatan dan makanan sudah cukup," kata salah seorang warga, Hilda (52), saat ditemui di Masjid Al-Irsyad, Tangerang, Kamis (2/1/2020).

Masjid Al-Irsyad, posko pengungsian warga Kompleks Ciledug Indah.Masjid Al-Irsyad, posko pengungsian warga Kompleks Ciledug Indah. (Rahel Narda Chaterine/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Al-Irsyad memang menjadi posko pengungsian untuk warga Kompleks Ciledug Indah. Hilda bersyukur bisa mengungsi di tempat yang memadai.

"Oh, bagus... bagus di sini. Tapi toiletnya kurang memuaskanlah, karena, ya mungkin terlalu padat warganya," terang Hilda.



Warga lainnya, Rosi (32), juga mengeluhkan kebersihan toilet. Menurutnya, salah satu saluran toilet di posko tersebut ada yang tersumbat.

"Kalau begini kan MCK (mandi, cuci, kakus) penting ya. Sementara ini, di masjid ini, lagi tersumbat untuk saluran WC. Jadi agak sedikit susah. Tapi kita masih bisa numpang rumah warga untuk BAB dan buang air kecil," ungkap Rosi di lokasi.

"Makanan dan obat-obatan alhamdulillah semuanya ada, bahkan tercukupi kalau menurut saya," sambungnya.



Sementara itu, pihak penanggung jawab posko di Masjid Al-Irsyad, Abu Bakar, merasa kebutuhan air bersih di posko sudah cukup. Menurutnya, air untuk minum warga juga sudah cukup.

"Air bersih alhamdulillah cukup. Untuk air mineral sudah cukup, alhamdulillah, cukup banyak. Bantuan dari warga sekitarnya," ujar Abu. Untuk mandi ini juga ada MCK. Alhamdulillah cukup," ucap Abu.

Hingga pukul 20.21 WIB, proses evakuasi masih dilakukan. Banjir di sana sudah surut. Kini air setinggi betis orang dewasa.

Tinggi banjir kini sebetis orang dewasa.Tinggi banjir kini sebetis orang dewasa. (Rahel Narda Chaterine/detikcom)


Abu menyebut para warga masih membutuhkan selimut. Kekurangan lainnya adalah makan warga pagi hari.

"Yang masih kurang itu, sepertinya kayanya obat-obatan sudah lengkap ya. Kayanya ya seperti selimut. Selimut kan masih pada berebut ya. Kaya makanan-makanan kecil atau ringan karena kita belum punya dapur umum. Untuk paginya kita belum punya persiapan untuk makan pagi," jelas Abu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads