Anthony mempertanyakan pendapatan asli daerah (PAD) yang didapat bila menggunakan komputer tersebut. Dia meminta BPRD benar-benar mengetahui kegunaan dan hasil yang didapat.
"Kalau sudah beli alat ini, maka bisa jadi nambah berapa PAD. Jangan sampai beli alat, tapi nggak tahu buat apa, spesifikasinya nggak tahu apa, output-nya pun bisa jadi berapa," kata Anthony.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, anggaran yang dipertanyakan Anthony terkait pembelian satu unit komputer, dua unit storage area network (SAN) switch, enam unit server, dan sembilan unit storage untuk mainframe. Dengan total anggaran sebesar Rp 128.992.331.600.
Rincian harga tersebut adalah satu unit komputer Mainframe Z14 ZR1 seharga Rp 66,6 miliar (dengan PPN), dua unit SAN switch seharga Rp 3,49 miliar (dengan PPN), enam unit server seharga Rp 307,9 juta (dengan PPN), dan sembilan unit storage untuk mainframe seharga Rp 58,5 miliar.
Simak Video "Siap Jalani Sidang Kode Etik, William Ingin Transparansi Anggaran"
(dwia/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini