"Pesan saya cobalah cari konten yang lebih bisa mendidik," ujar salah satu pengemudi ojol, Imam Subekti di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Youtuber saya harap sih ke depannya bikin konten yang lebih bisa memberikan motivasi ya, karena kan Youtube itu awalnya sebagai tontonan, lama kelamaan jadi tiruan gitu. Misal bikin konten dengan ojol yang bermanfaat berbagi atau apapun gitu, kita pun sebagai ojol nggak pernah tuh yang namanya merugikan Youtuber," ucapnya.
"Jangan ojol yang dijadikan bahan prank, jangan lah ngeprank-prank kaya gitu, buat konten tuh yang bermutu yang bisa memeberikan dampak ke dunia nyata yang benar gitu," imbuhnya.
Selain itu, driver ojol lainnya bernama Cecep Wahyu juga menyampaikan hal sama. Dia meminta agar Youtuber tidak lagi membuat prank, sekalinya sudah terlanjur buat dia minta agar itu tidak dipublikasikan di media sosial.
"Pendapat saya untuk prank-prank ojol tersebut untuk tidak dipublikasikan di media sosial atau sejenisnya, karena kita sebagai driver ojol juga tidak ingin nantinya ada imbas-imbas yang merugikan driver," ucap Cecep.
Sebelumnya, salah satu video yang viral memperlihatkan seorang Youtuber laki-laki melakukan prank kepada driver ojol dengan cara memesan makanan melalui aplikasi ojek online seharga Rp 132 ribu, setelah driver tersebut tiba di kawasan rumah Youtuber untuk mengantarkan makanan yang dipesan, tiba-tiba Youtuber tersebut menelepon driver dan mengatakan akan membatalkan pesanan tersebut.
Driver ojol yang sudah sampai dengan makanan itu lalu duduk di pos dekat rumah Youtuber itu dan terlihat meneteskan air mata, beberapa kali driver itu menyeka air matanya. Selang beberapa menit kemudian Youtuber itu menghampiri driver tersebut dan meminta maaf karena telah melakukan prank, sang driver ojol pun tampak lega karena itu hanya sebatas prank.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini