Say No To Prank! Komisi V DPR Kecam Prank Ojol: Itu Mempermainkan

Say No To Prank! Komisi V DPR Kecam Prank Ojol: Itu Mempermainkan

Mochamad Zhacky - detikNews
Jumat, 29 Nov 2019 15:34 WIB
Riza Patria (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Video Youtuber yang melakukan prank alias ngerjain driver ojek online (ojol) viral di media sosial. Komisi V DPR RI mengecam tindakan prank tersebut.

"Kalau ada masyarakat yang memperlakukan tidak baik, apalagi mempermainkan, itu kita kecam. Kita harus menghargai, menghormati pekerja-pekerja yang sebagai ojol, kerja pagi, siang, malam, subuh melayani masyarakat," kata Wakil Ketua Komisi V DPR Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Jumat (29/11/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu video prank ojol memperlihatkan seorang Youtuber laki-laki membatalkan pesanan makanan melalui aplikasi seharga Rp 132 ribu, setelah driver tersebut tiba di kawasan rumah Youtuber untuk mengantarkan makanan yang dipesan. Driver ojol yang sudah sampai dengan makanan itu lalu duduk di pos dekat rumah Youtuber yang memesan dan terlihat meneteskan air mata, beberapa kali driver itu menyeka air matanya.

Walaupun hanya prank, Riza tetap tidak setuju dengan tindakan tersebut. Menurutnya, driver ojol yang terkena prank bisa melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib.

"Kita tidak setuju dengan masyarakat yang mempermainkan. Kalau perlu laporkan. Nanti kalau ada lagi ojol bisa melaporkan, nanti kita tindak itu masyarakat yang seperti itu," tegas Riza.


Riza kembali menegaskan bahwa prank tersebut tetap tak patut dilakukan, walaupun akhirnya pihak yang membuat prank tetap membayar. Ketua DPP Partai Gerindra itu meyakini driver ojol yang terkena prank akan sedih.

"Sekalipun dibayar, itu kan mempermainkan orang, melihat reaksi ojol yang diperlakukan seperti itu. Tentu dia akan kecewa, sakit hati, menangis, karena dia sudah bayar kan, sudah talangin," sebutnya. (zak/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads