Salah satu video yang viral memperlihatkan seorang YouTuber laki-laki melakukan prank kepada driver ojol dengan cara memesan makanan melalui aplikasi ojek online seharga Rp 132 ribu. Setelah driver tersebut tiba di kawasan rumah YouTuber untuk mengantarkan makanan yang dipesan, tiba-tiba YouTuber tersebut menelepon driver dan mengatakan akan membatalkan pesanan tersebut.
Driver ojol yang sudah sampai dengan makanan itu lalu duduk di pos dekat rumah YouTuber itu dan terlihat meneteskan air mata. Beberapa kali driver itu menyeka air matanya. Selang beberapa menit kemudian, YouTuber itu menghampiri driver tersebut dan meminta maaf karena telah melakukan prank, sang driver ojol pun tampak lega karena itu hanya sebatas prank.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom pun menemui dan mewawancarai sejumlah driver ojol di Jakarta Pusat. Beberapa dari mereka sudah tahu soal prank YouTuber itu dan mengeluhkannya. Salah satunya Cecep Wahyu (35). Dia mengaku tidak menyukai konten prank ojol yang dibuat YouTuber itu. Menurutnya, konten prank ojol itu bisa menimbulkan dampak negatif bagi ojol.
"Itu akan menimbulkan oknum-oknum yang akan menirukan hal-hal tersebut, tapi nanti dia akan tidak bertanggung jawab untuk prank-prank tersebut, karena nanti akan merugikan juga performa buat driver-nya. Karena ketika performa driver itu turun, nanti mereka sulit untuk mendapatkan poin atau insentif ya," kata Cecep saat ditemui di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
![]() |
Cecep menilai prank itu bisa ditiru masyarakat yang menonton konten YouTuber tersebut. Dia pun mengimbau setiap YouTuber tidak membuat prank ojol seperti yang ramai dibincangkan saat ini.
"Untuk ada prank-prank seperti itu, pendapat saya malah akan mencontohkan kepada oknum-oknum yang nantinya akan melakukan hal-hal negatif. Dia akan melakukan orderan fiktif, itu nanti oknum tersebut akan merugikan driver karena performa driver akan turun. Kalau hasil evaluasi (driver) jelek, itu nanti susah sekali untuk mendapatkan orderan gitu. Pendapat saya, untuk prank-prank ojol tersebut untuk tidak dipublikasikan di media sosial atau sejenisnya karena kita sebagai driver ojol juga tidak ingin nantinya ada imbas-imbas yang merugikan driver," ucapnya.
Ungkapan yang sama disampaikan Mailatul Akbar (35). Dia mengatakan tindakan prank yang dilakukan YouTuber itu sangat tidak manusiawi. Dia juga merasa kesal atas aksi prank itu.
"Tahu (ada prank), ya nggak manusiawilah, kalau ditanya nyebelin, ya nyebelin," kata Akbar.
![]() |
Selain itu, driver lainnya, Ajat Sudrajat (42), meminta semua YouTuber tidak membuat konten prank lagi. Dia meminta setiap YouTuber, jika ingin membuat prank, memperhatikan kondisi korban prank itu.
"Janganlah dikerjain, kalau mau ngasih sesuatu jangan nge-prank-prank ya kan, lebih baik kan kasih apa gitu. Kita kan kadang nggak tahu kan, namanya kita kan takutnya kan ojolnya posisinya sakit jantung kan, kalau tiba-tiba prank kayak gitu kan dia ngedrop kayak gitu dong jadinya," ucap Ajat.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini