"Nah kaitannya dengan WNI kita ada 6 orang, mereka nggak terlibat secara langsung," kata Gatot lagi.
Gatot mengatakan peran WNI dalam kasus ini hanya sebagai pembantu yang melayani kebutuhan para pelaku. WNI hanya bekerja menyiapkan makan, mengajak jalan-jalan namun tidak ada aksi penipuan yang mengikut sertakan WNI.
"(WNI) mereka hanya membantu (WNA), mengajak jalan-jalan, membantu keperluan makan dan perlu untuk bersihkan rumah. Itu keterlibatan warga negara kita," ungkap Gatot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini saya belum ada bukti mereka terlibat langsung dalam perkara ini. Jadi kemungkinan sampai saat ini mereka hanya dijadikan sebagai saksi," kata Iwan.
Diketahui, polisi menggeledah 5 lokasi berbeda di wilayah DKI Jakarta, 1 lokasi di Tangerang dan 1 lokasi di Jawa Timur terkait kasus penipuan melalui telepon. Rumah-rumah itu dihuni oleh puluhan warga negara China.
Mereka diduga sindikat penipuan melalui telepon. Sebanyak 85 WNA diamankan polisi pada Senin (25/11) lalu. WNI yang diamankan berjumlah 6 orang.
Sindikat ini kerap menghubungi korbannya yang berada di luar negeri dan menawarkan jasa pelaku yang disebut-sebut bisa mengurusi persoalan korban, termasuk biaya pajak korban. Pelaku kerap mengaku sebagai anggota polisi, Jaksa hingga bankir yang menawarkan investasi. Korban yang tertarik lantas mengirimkan sejumlah uang sesuai persetujuannya dengan para pelaku.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini