Menurutnya, KPA/GAM memang wajib memperingati milad setiap 4 Desember untuk mendoakan para mantan kombatan GAM yang sudah meninggal dunia. Dalam peringatan itu, biasanya diisi dengan menyantuni anak yatim.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Azhari, selebaran itu beredar di kawasan Jalin Aceh Besar, Bireuen, serta Aceh Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dapat saya pastikan selebaran itu bukan berasal dari kami. Intinya itu adalah selebaran palsu dan hoaks yang kami tidak tau sumbernya dari mana," jelas mantan anggota DPR Aceh ini.
Terkait pengibaran bendera pada saat peringatan milad GAM, kata Azhari, pihaknya tidak menyuruh dan tidak juga melarang. Dia menyebut, bendera bulan bintang sudah disahkan menjadi bendera Aceh meski sampai kini belum disetujui pemerintah pusat.
"Kami tidak berada dalam kapasitas menyuruh dan melarang bendera tersebut untuk dikibarkan. Nanti kalau kami larang atau minta dikibarkan malah jadi bias dianggap bendera tersebut adalah bendera kelompok seperti suara suara sumbang yg selama ini kita dengar. Padahal itu adalah bendera Aceh," ungkap Azhari.
"Saya mengecam tindakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang telah menyebarkan selebaran tersebut. Patut diduga ada pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan momen 4 Desember untuk memperkeruh suasana damai Aceh," ungkap Azhari.
Azhari berharap mengharapkan semua pihak untuk berhati-hati dalam menyikapi setiap isu.
"Saya juga berhadap rekan-rekan (anggota KPA) selalu berkoordinasi dengan setiap ketua KPA/panglima wilayah masing-masing yang selalu berada digaris komando mualem Muzakir Manaf selaku ketua KPA/panglima pusat," bebernya.
Simak Video "Eks Panglima GAM Muzakir Manaf Klarifikasi soal Referendum Aceh"
(agse/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini