Kepala Dinas DPRKP Kelik Indriyanto mengatakan setelah pemotongan, pihaknya akan mengoptimalkan proses penataan kampung tersebut. Nantinya, konsultan yang awalnya hanya menata per kelurahan dilakukan menjadi per wilayah.
"Kami perlu optimalkan, dalam artian yang tadinya kegiatannya per kelurahan, hanya metodenya diganti per wilayah," kata Kelik.
"Jadi satu wilayah ada berapa RW, sebenarnya kegiatannya sama, jumlah RW-nya sama, sasarannya, cuma dikumpulin saja per wilayah kegiatan masing-masing. Jadi ada 6 kegiatan nanti, yang awalnya ada 35 kegiatan jadi 6 kegiatan," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelik mengatakan pihaknya juga akan menyesuaikan tenaga ahli yang diperlukan. Nantinya, dalam tim tersebut terdiri dari tenaga arsitektur hingga teknik lingkungan dan ditambah dengan tim pendukung.
"Iya, jadi tenaga ahli yang disampaikan, kami sesuaikan lagi waktu dan jumlahnya. Kami sesuaikan lagi, tapi memang dikumpulkan jadi satu kota. Jadi untuk tenaga planologi, arsitektur, sipil, teknik lingkungan, sosial ekonomi, masih sama. Hal pendukungnya juga sama, ada surveyor, fasilitator, drafter," tuturnya.
Sebelumnya, anggaran untuk konsep penataan kampung di DKI tahun 2020 dianggarkan Rp 556.112.770 untuk satu RW. Jumlah tersebut pun sempat disorot anggota DPRD.
(dwia/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini