Pohon Rindang di Cikini Ditebang, Pemkot: Sudah Tua dan Mau Musim Hujan

Pohon Rindang di Cikini Ditebang, Pemkot: Sudah Tua dan Mau Musim Hujan

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 04 Nov 2019 11:50 WIB
Foto: Pohon besar di Cikini ditebang (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta - Penebangan pohon-pohon besar di seberang Stasiun Cikini, Jakarta Pusat mendapat sorotan di media sosial. Pemkot Jakarta Pusat beralasan pohon-pohon itu ditebang demi keamanan saat masuk musim hujan.

"Itu rindang, terlalu ini. Takutnya nibanin jalan kan mau musim hujan," ucap Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi, saat dihubungi, Senin (4/11/2019).


Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menggiatkan penebangan, pemotongan, atau pemangkasan ranting pohon. Sehingga, bisa meminimalisir kejadian pohon tumbang saat hujan besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan, kita (masuk) musim hujan. Pohon sudah tua, yang ke jalanan di-toping (pangkas bagian atas), ada dipotong, kan masuk musim penghujan," ucap Irwandi.

Pohon Besar di Cikini Ditebang, Pemkot: Sudah Tua dan Mau Musim HujanFoto: Pohon besar di Cikini ditebang (Eva Safitri/detikcom)


Pohon yang ditebang akan diganti dengan pohon lain. Irwandi mengatakan pohon jenis angsana yang rapuh kalau sudah tua akan diganti dengan yang lebih kuat.

Sebelumnya diberitakan, beberapa akun di Twitter mempertanyakan penebangan pohon-pohon besar di trotoar seberang Stasiun Cikini. Ada juga netizen yang memperlihatkan foto sisa pohon di lokasi yang sama sejak awal Oktober.

Saat dicek di seberang Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2019), tampak ada 8 bekas pohon yang ditebang. Pohon-pohon yang ditebang itu ada di tengah-tengah trotoar yang sebelumnya diperlebar.

Pohon Besar di Cikini Ditebang, Pemkot: Sudah Tua dan Mau Musim HujanFoto: Pohon besar di Cikini ditebang (Eva Safitri/detikcom)


Kondisi pohon saat ini memang sudah habis ditebang, hanya tersisi bagian akar dengan tinggi sekitar 5 cm di atas permukaan tanah. Tampak sejumlah petugas Dinas Kehutanan sedang menggali pohon Angsana itu satu persatu agar bersih.

Sementara itu, warga setempat Sumardi menyayangkan kenapa pohon-pohon itu ditebang. Dia yang mengaku warga asli Cikini mengatakan pohon itu sudah tumbuh sekitar 25 tahun dan kerap digunakan warga yang lewat untuk berteduh.

"Saya orang sini asli saya sebenarnya nggak sudi karena istilah kata bikin panas pejalan kaki, ini sudah 25 tahunan lah pohonnya ada," ujar Sumardi.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads