NasDem Bantah Kunjungan ke PKS karena Tak Happy dengan Kabinet Jokowi

NasDem Bantah Kunjungan ke PKS karena Tak Happy dengan Kabinet Jokowi

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 31 Okt 2019 08:13 WIB
Ilustrasi: Prabowo dan Surya Paloh di pelantikan wamen (Andhika Prasetia/detikcom)

Dukungan NasDem ke Jokowi adalah dukungan tanpa syarat. NasDem tidak keberatan dengan keputusan Jokowi untuk memasukkan Gerindra ke koalisi. Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Edhy Prabowo menjadi menteri di kabinet Jokowi.

"Tidak ada sakit hati dari NasDem," kata dia.



Terlebih, Prabowo sudah menjalin komunikasi dengan Paloh sebelum Prabowo masuk kabinet. Hanya saja, Paloh tetap berpijak pada pendiriannya bahwa perlu ada mekanisme checks and balances dalam pemerintahan demokratis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau toh mau ditarik sebagai sebuah simbol rekonsiliasi, tidak semuanya ditarik (ke dalam koalisi), tetap harus ada partai yang menjalankan oposisi di luar pemerintahan," tutur Willy.



Sebelumnya, peneliti departemen politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, menilai tandangnya Paloh ke markas PKS dilatarbelakangi rasa tidak senang dengan pembentukan kabinet Indonesia Maju.

"NasDem mengirimkan kode keras kepada partai-partai di koalisi dan Istana, bahwa NasDem tidak terlalu happy dengan proses pembentukan kabinet," kata Arya kepada wartawan.

(dnu/abw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads