Kursi Menteri di Kabinet Prabowo: PKS Santai, NasDem Belakangan Saja

Kursi Menteri di Kabinet Prabowo: PKS Santai, NasDem Belakangan Saja

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 21 Sep 2024 08:17 WIB
Istana Garuda di Ibu Kota Negara
Istana Gadura di Ibu Kota Nusantara (dok. Kementerian PUPR)
Jakarta -

Dua partai yang awalnya berada di luar Koalisi Prabowo-Gibran buka suara soal posisi di kabinet nantinya yakni PKS dan NasDem. Keduanya tampak legowo dan pasrah soal kursi menteri dan meminta prioritaskan partai yang berada dalam koalisi sejak awal.

Untuk diketahui, PKS dan NasDem berada di posisi berlawanan saat Pilpres 2024. Keduanya mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Usai Pilpres, keduanya menyatakan sikap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran yang memenangkan Pilpres 2019.

Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih kini semakin dekat. Susunan kabinet Prabowo-Gibran terus dibahas dalam koalisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani sempat memberikan kisi-kisi soal kabinet Prabowo. Ia mengatakan ada kementerian yang dipisah dan digabung di era Prabowo-Gibran. Muzani mengatakan jumlah kementerian di era Prabowo ada bisa saja akan bertambah.

"Ada kementerian yang dipisah, ada beberapa kementerian yang memang digabung," kata Muzani di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2024).

ADVERTISEMENT

Muzani mengatakan akan ada penambahan di kementerian era Prabowo mendatang. Kendati demikian, ia belum mengetahui secara detail pembahasan pos menteri itu.

"Memang jumlah keseluruhan mungkin bertambah dari yang sekarang, jumlahnya berapa saya nggak tahu persis. Tapi penambahan atau pemisahan dari satu kementerian semua sudah dibicarakan melalui kementerian," ujar Wakil Ketua MPR RI ini.

PKS dan NasDem merespons soal peluang kursi menteri di kabinet Prabowo. Keduanya tampak kekeh untuk mendapatkan posisi.

PKS tak menargetkan dan memilih santai, sementara NasDem meminta Prabowo untuk lebih dulu memprioritaskan partai yang berada di koalisi sejak awal.

Simak selengkapnya di sini

Simak juga Video: PKS Evaluasi Target 15% Suara di Pemilu 2024 yang Tak Tercapai

[Gambas:Video 20detik]



PKS Santai

Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengungkap partainya intens berkomunikasi dengan Prabowo Subianto. Meski begitu, ia menyebut belum ada tawaran mengenai kursi menteri kabinet.

"(Komunikasi dengan Prabowo) on progress-lah, on progress ya," kata Habib Aboe di acara Rakernas PKS di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2024).

"Ya gitu aja, kita denger aja hasilnya, nggak ada tawar-menawar, belum ada spesial khusus," lanjutnya.

Menurutnya, PKS tak menargetkan jumlah kursi menteri di kabinet Prabowo. Yang terpenting baginya ialah kerja sama membangun bangsa ke depan.

"Kita juga nggak menargetkan, santai aja, rileks. Yang penting, kita bersama-sama membangun bangsa dan semoga keterlibatan PKS bisa lebih proaktif, dinamik, inovatif, dan bisa berperan untuk kepentingan bangsa," jelasnya.

NasDem Belakangan Saja

Ketua Umum NasDem Surya Paloh berharap Prabowo-Gibran memprioritaskan menteri untuk partai pendukung yang lain. Sebab, Paloh sadar NasDem tidak mendukung Prabowo sejak awal Pilpres 2024.

"Jawaban yang jujur saya mengutarakan kepada Pak Prabowo NasDem memberikan kesempatan kepada beliau dan kepada seluruh policy kebijakan beliau untuk memprioritaskan seluruh partai-partai politik di luar partai NasDem untuk masuk di kabinet," kata Paloh kepada wartawan di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (19/9/2024).

"Artinya NasDem bukan prioritas, itu yang saya harapkan," sambung dia.

Paloh merasa tidak etis bila NasDem meminta kursi kepada Prabowo, sedangkan partai lain yang dari awal berjuang bersama Prabowo dikesampingkan. Paloh menyinggung soal etika berpolitik.

"Tapi tidak kalah terhormat untuk memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita, partai-partai politik lainnya. Jadi, kalau bisa mempertimbangkan NasDem itu paling ujung saja, paling belakang saja. Bukan nomor satu," ucap Paloh.

"Karena kita tahu, secara etik kita bukan yang memperjuangkan sejak awal pada Pilpres untuk mendukung Pak Prabowo. Ini ada proses pendidikan dan etika politik yang ingin diupayakan," tambahnya.

Kendati begitu, Paloh mengaku sudah sudah lebih dari satu kali bertemu dengan Prabowo terkait komposisi kabinetnya. Bahkan, dia menyebut sudah sekitar 3 kali bertemu dan membahas perihal itu dengan Prabowo.

"Sudah lebih dari satu kali pembicaraan. kalau memang komunikasi dengan saya selaku Ketua Umum Partai NasDem itu sudah lebih paling tidak mungkin dua, tiga kali," pungkasnya

Halaman 2 dari 2
(eva/aik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads