Saat Anies Soroti Anggaran Kertas Rp 213 M hingga Hadiah Lomba di DKI

Saat Anies Soroti Anggaran Kertas Rp 213 M hingga Hadiah Lomba di DKI

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Rabu, 30 Okt 2019 17:15 WIB
Foto: Anies saat soroti KUA-PPAS (Dok. DiskominfoJKT)

4. Anies singgung soal hadiah lomba yang kecil

Anies pun menyinggung soal penganggaran yang tidak seimbang. Dia mencontohkannya dengan acara lomba penulisan puisi nasional di TIM Cikini, yang harga tiket masuknya lebih mahal ketimbang nilai hadiahnya.

"Masak kita bikin acara nasional, tiketnya sama hadiahnya mahal tiketnya. Kan tidak menghargai bukan? Ini contoh," ungkap Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga berbicara soal lomba di sekolah. Ada lomba yang anggaran untuk hadiah pemenang jauh lebih kecil ketimbang anggaran kaos.

"Belanja kaos Rp 200 juta. Hadiahnya berapa? Rp 12 juta. Coba kalau ini dipakai untuk membangun fasilitas sekolah yang menang. Jauh lebih besar bukan?" lanjutnya.

5. Anies soroti anggaran belanja alat kantor yang tinggi

Kemudian, Anies menyoroti anggaran belanja kantor yang tinggi. Salah satunya, ialah anggaran Belanja Alat Tulis Kantor Suku Dinas (Sukdin) Jaktim. Dalam anggaran tersebut ada usulan ballpoint Rp 635 miliar. Anies pun menyindir usulan ini dengan cara mengambil tiga buah laser pointer.

"Ballpoint Rp 635 miliar. Mau contoh? Saya punya tiga laser pointer. Di tempat yang sama. Tiga. Masih mau tambah lagi?" ujar Anies sembari memamerkan laser pointernya.

Anies menjelaskan, ballpoint dan lasser pointer tersebut dibuat di pabrik-pabrik. Dia menyinggung, uang yang dianggarkan untuk pembelian barang-barang itu akan terus masuk pabrik. Maka dari itu, dia melarang jajarannya berhenti melakukan penganggaran tersebut. "Stop doing this. Berhenti mengerjakan ini," tegas Anies.


Selain ballpoint, Anies juga menyinggung soal anggaran kertas Rp 213 miliar, tinta printer Rp 400 miliar, stabilo Rp 3 miliar, penghapus Rp 31 miliar dan Rp 31 miliar kalkulator. Menurut pengalamannya, mestinya anggaran alat kantor tak sebesar ini. Anies bercerita pernah bekerja dengan membawa alat kantornya sendiri.

Dia menyebut hal-hal kecil seperti ini yang justru kerap lolos. "Karena kecil-kecil ini. Sembunyi sana-sini, lolos. Siapa yang lolosin? Gubernur DKI Jakarta, terus turun ke bawahnya," ujarnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads