"Yang paling penting itu satu saja, jalan dan tanggul kan akan ditinggikan dan akan bisa membantu menangkal tsunami di Sulteng, khususnya di wilayah Palu. Jadi jangan diperdebatkan lah, yang penting akan segera dieksekusi," kata Jokowi di lokasi Huntap Duyu, Selasa (29/10/2019).
Jokowi meminta kontroversi pembangunan tanggul di pesisir Teluk Palu tidak terlalu dibesarkan. Menurutnya, setiap keputusan akan menimbulkan reaksi positif dan negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, rencana pembangunan tanggul tsunami sepanjang 7,2 km dengan ketinggian 6 m di kawasan Teluk Palu itu akan dilakukan oleh Japan International Corporation Agency (JICA). Pembangunan tanggul ini menjadi kontroversi lantaran menuai penolakan warga dan aktivis lingkungan.
Pembangunan tanggul ditolak karena dianggap akan menghabiskan anggaran yang besar. Aktivis menyarankan agar memanfaatkan penanaman mangrove guna menangkal gelombang tsunami dengan anggaran yang lebih sedikit dibanding harus membuat tanggul.
![]() |
Selain itu, warga telah membuat petisi di Change.org terkait penolakan pembuatan tanggul teluk Palu. Salah satu alasannya ialah proses ide pembangunan tanggul laut itu dinilai cacat lantaran tidak melibatkan partisipasi warga. Hingga hari ini, petisi sudah ditandatangani oleh 3.520 akun.
Tsunami di Palu terjadi pada 28 September 2018, pukul 18.02 Wita. Tsunami dipicu dari gempa berkekuatan magnitudo 7,4. Gempa tersebut dirasakan di beberapa daerah di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar.
Setelah gempa, muncul gelombang tsunami setinggi sekitar 5 meter di Palu. Gempa ini juga memicu terjadinya tanah encer (likuifaksi). Dua tempat yang mengalami bencana likuifaksi adalah Kelurahan Petobo dan Perumnas Balaroa di Kota Palu.
Indonesia memang termasuk wilayah rawan tsunami karena berada di cincin api (ring of fire). BNPB mencatat ada 177 kejadian tsunami yang menerjang Indonesia sejak 1629.
"Kalau kita melihat wilayah Indonesia yang rawan tsunami seperti ini dari tahun 1629 sampai dengan sekarang tercatat 177 kejadian bencana besar dan kecil," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di kantornya, Jl Pramuka Raya, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).
Dia mengatakan tsunami paling sering dipicu aktivitas gempa tektonik dibanding longsor laut dan erupsi gunung api. Sutopo mengatakan saat ini Indonesia baru punya alat pendeteksi tsunami yang dipicu gempa tektonik.
![]() |
Berdasarkan catatan yang ada, wilayah timur Indonesia lebih rawan dilanda tsunami. Sutopo mengatakan upaya mitigasi bencana mesti dikuatkan lagi.
Sutopo mengatakan tercatat warga yang rawan terdampak gempa sebanyak 148 juta jiwa. Sedangkan warga pinggir pantai yang rawan terdampak tsunami sebanyak 3,8 juta jiwa. Jumlah orang yang terdampak bisa lebih besar karena wilayah pesisir pantai sering didatangi wisatawan.
Sutopo mengatakan warga yang rawan terkena tsunami punya waktu menyelamatkan diri (golden time) kurang dari satu jam. Golden time bagi warga begitu pendek karena gempa yang memicu tsunami di Indonesia bersifat lokal alias jaraknya dekat.
Di luar kontroversi soal tanggul atau hutan mangrove untuk cegah tsunami, BNPB mengingatkan selain pencegahan, mitigasi bencana juga harus dimiliki masyarakat yang tinggal di daerah rawan. Mari sama-sama jaga keselamatan.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini