Jakarta - Presiden Joko Widodo (
Jokowi) baru saja melantik 12 wakil menteri Kabinet Indonesia Maju. Politikus
Gerindra Desmond Junaidi Mahesa berharap wakil menteri yang ditunjuk tak akan memberatkan sang menteri.
"Pertama, sebelum ada wamen, saya melihat Pak Jokowi ini agak serius kali ini. Sesudah ada wamen, saya melihat ini kaya bagi-bagi kekuasaan saja. Jadi Indonesia Kerja berubah jadi Indonesia Maju, harapan itu berbanding terbalik. Semoga wamen ini tidak memberatkan menterinya. Kalau wamen ini memberatkan menterinya, maka di akhir masa jabatan Jokowi periode kedua ini, kegagalanlah yang akan dicapai Pak Jokowi," kata Desmond di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, kata Desmond, penunjukan Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. Dia berharap penunjukan Wahyu tak memberatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke depannya. Pasalnya, Wahyu tak berlatar belakang militer.
"Misalnya wamen di Menhan. Orang ini kan harusnya kan ada nilai plus. Minimal dia itu paham militer dan strategi pertahanan. Harusnya kan bersama-sama dengan Pak Prabowo membenahi kekurangan-kekurangan persoalan pertahanan nasional kita. Tapi kalau orang ditaruh di situ karena waktu kampanye membantu Pak Jokowi, kesannya saya pikir kasihan Pak Prabowo, ya," ungkapnya.
Menurutnya, Prabowo pun tidak senang atas penunjukan Wahyu. Sebab, kata Desmond, pendampingnya nanti bukanlah orang yang berpengalaman di Kementerian Pertahanan. Menurut dia, Prabowo terbebani oleh hal itu.
"Menurut saya, Pak Prabowo sebenarnya tidak
happy ya. Kalau saya jadi Pak Prabowo ya, saya akan tunjuk orang yang sudah berpengalaman, minimal di lingkungan lama. Kenapa? Karena ini kan ada proses transisi antara orang lama yang dulunya membantu Pak Ryamizard dengan orang baru yang pada hari ini pada persoalan baru di Pak Prabowo. Karena banyak masalah. Sepengetahuan saya dari laporan Komisi I yang berkaitan dengan persoalan hukum, ada persoalan arbitrase Menhan yang bersidang di Singapura, misalnya. Dalam kasus yang sama sudah bayar ke negara lain soal kebijakan-kebijakan yang merugikan negara," tutur Desmond.
"Kalau ada orang baru, siapa yang paham menangani persoalan-persoalan lama. Masalah helikopter, dll. Kalau menurut saya, Pak Prabowo terbebani oleh ini," imbuh dia.
Tak hanya soal Wamenhan, Desmond juga mengkritik penunjukan Angela Tanoesoedibjo sebagai Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Ketum Projo Budi Arie Setiadi sebagai Wakil Menteri Desa. Menurutnya, penunjukan wamen-wamen Kabinet Indonesia Maju seolah dipaksakan.
"Saya sebagai kader Gerindra dan melihat fenomena wamen seperti ini, misalnya anak HT (Hari Tanoesoedibjo)
ngerti apa? Bukannya saya melecehkan dalam konteks ini, tapi ini bicara tentang sebuah pengelolaan negara. Misal, teman saya Ketua Projo. Dia wamen di bidang desa. Berpengalaman tidak? Jadi ada sesuatu yang menurut saya wamen ini dipaksakan saja. Semoga ini saya salah," kata Desmond.
Sebanyak 12 calon wakil menteri dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini. Mereka berasal dari kalangan profesional hingga partai politik dan relawan.
Berikut ini nama-nama calon wamen Kabinet Indonesia Maju:
1. Wakil Menteri Luar Negeri: Mahendra Siregar (Dubes RI untuk AS)
2. Wakil Menteri Pertahanan: Sakti Wahyu Trenggono (pengusaha/Bendahara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf)
3. Wakil Menteri Agama: Zainut Tauhid (politikus senior PPP/Waketum MUI)
4. Wakil Menteri Keuangan: Suahasil Nazara (Kepala Badan Kebijakan Fiskal)
5. Wakil Menteri PUPR: John Wempi Wetipo (politikus PDIP)
6. Wakil Menteri LHK: Alue Dohong (Deputi Badan Restorasi Gambut)
7. Wakil Menteri Perdagangan: Jerry Sambuaga (politikus Golkar)
8. Wakil Menteri Desa PDTT: Budi Arie Setiadi (Ketum Projo)
9. Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang: Surya Tjandra (politikus PSI)
10. Wakil Menteri BUMN: Budi Sadikin (Direktur Utama Mining Industry Indonesia)
11. Wakil Menteri BUMN: Kartika Wirjoatmojo (Direktur Utama Bank Mandiri)
12. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Angela Tanoesoedibjo (pengusaha/Perindo)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini