Jakarta - Sejumlah perempuan yang menamakan diri Solidaritas Emak-emak Indonesia melakukan aksi solidaritas terhadap pelajaran dan mahasiswa yang jadi korban saat melakukan aksi beberapa hari belakangan. Mereka mengaku sedih dan marah melihat pemberitaan yang menunjukkan cara aparat menangani massa aksi.
"Seandainya saya sendiri, kalau saya pribadi sebagai perempuan sangat marah, melihat adik-adik mahasiswa, masyarakat sipil yang menuntut menolak RUU malah ditendang, ditembaki, dan saya sedih, saya menangis membaca, mendengar, melihat berita melihat ibu-ibu menangis kehilangan anaknya," kata salah seorang emak-emak yang ikut aksi, Wiwin Warsiati di depan Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wiwin, aparat seharusnya melindungi siapapun yang melakukan aksi unjuk rasa. Dia menyesalkan sikap represif yang menurut pakai aparat.
"Siapapun yang mengatakan hak demokrasi, pemerintah wajib melindungi tapi tidak menembaki," ujarnya.
Peserta aksi lainnya, Elmih juga merasa sedih mengetahui jatuhnya korban dalam sejumlah aksi belakang ini. Wanita asal Tangerang itu menilai pelajar dan mahasiswa yang ikut aksi harusnya tidak disakiti.
"Kita tahu bahwa kematian itu takdir, tapi tidak dengan begitu. Itu anak bangsa kenapa mereka ada di situ? berarti negeri ini tidak beres, kenapa mereka ada di situ? berarti ada yang tidak bagus. Masa orang ke sana tidak ada tujuan, kenapa harus disakiti, kalau mereka anarkis pasti ada pancingan," kata Elmih.
Elmih juga menceritakan tentang keponakannya yang sempat ikut aksi di sekitar gedung DPR RI. Keponakannya mengaku melihat langsung para pendemo yang ditangkapi.
Simak Video "Emak-emak Heboh Minta Foto Bareng Mahasiswa yang Akan Demo"
[Gambas:Video 20detik]
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini