Tak hanya soal rentenir, Puteri juga ingin mendorong peraturan soal fintech. Menurutnya, banyak jasa keuangan di era digital itu yang juga menyisakan banyak permasalahan.
"Fintech sudah banyak kan dari online, kalian pasti sering mendapatkan SMS yang nawarin fintech, padahal itu kan nomor pribadi kita tapi dijual-jualin sama provider kita, itu kan jadi masalah. Kita mau dorong isu-isu kaya pengunaan data nasabah oleh perusahaan fintech yang ilegal, kan itu meresahkan warga juga, banyak yang jadi korban," kata Puteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target aku sebenarnya untuk mengakomodir perempuan yang berprestasi dan juga memiliki kapasitas untuk bertarung di Golkar baik di legislatif dan eksekutif. Karena Golkar banyak kader perempuan yang hebat, cuma kita butuh ruang gerak lebih dan juga dorongan untuk mengisi posisi strategis gitu," ujarnya.
Tak Masalah Dibayangi Nama Besar Sang Ayah
Nama Puteri memang tak bisa dilepaskan dari nama besar sang ayah Ade Komarudin (Akom) yang merupakan mantan Ketua DPR. Puteri pun mengaku tak masalah. Dia mengatakan sejak kecil telah terbiasa dikaitkan dengan nama besar sang ayah yang merupakan Politikus Senior Golkar.
"Jadi dari kecil emang aku udah terbiasa dikaitin papah, cuma yang aku pegang adalah yaudah kita berusaha lebih keras aja lagi kalau. Dan pas waktu kampanye itu banyak orang bilang ini pasti ikut campur papanya, faktanya ayah saya di rumah, sakit, dan megang hp aja nggak bisa gitu gimana mau campurin urusan anaknya. Jadi buat aku sesuatu yang jadi opportunity dan semangat aja untuk bekerja lebih keras lagi. Untuk membuktikan bahwa aku tidak hanya menempel nama besar ayah," tutur Puteri.
Puteri mengatakan, yang terpenting adalah dirinya memiliki visi misi sebagai wakil rakyat. Dia memiliki isu-isu penting yang ingin diperjuangkan yang berbeda dengan isu yang ayahnya perjuangkan selama ini.
"Aku di sini ingin melanjutkan perjuangan beliau di dapil kami, dan juga aku punya isu-isu yang aku perjuangkan sendiri dan berbeda dari isu-isu yang beliau perjuangkan. Jadi urusan dikait-kaitin sama papa yaudah lah. Karena emang anak pejabat di Indonesia dibilangnya kan cuma bisa malas-malasan dan lain-lain. Aku percaya aku sebagai perempuan, aku anak tunggal aku anak pejabat itu dipandang paling rendah, justru dengan itu semua aku membuktikan bahwa itu tidak benar," kata dia.
Lebih lanjut, Puteri mengatakan selalu ingat petuah dan nasehat-nasehat sang ayah. Bahwa sebagai wakil rakyat dirinya harus menjadi orang yang mementingkan kepentingan masyarakat.
"Papa aku selalu bilang, Indonesia tidak kekurangan orang pintar. Indonesia cuma kekurangan orang baik, jadi kalau kamu bisa jadi orang baik yang pintar, mengabdilah selama yang kamu mampu. Papaku selalu bilang kalau kamu sudah mengabdikan diri kepada masyarakat kamu sudah tidak boleh egois. Karena kepentingan masyarakat harus di atas kepentingan kamu," pungkas Puteri.
(mae/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini