Namun katanya, ia memperkirakan masih ada beberapa warga dari Banten termasuk penjual remote yang masih belum terdata di Jayapura. Mereka sebagian masih berjualan tapi tidak berani masuk ke pelosok-pelosok.
"Cuma mereka ada yang tersebar, ada yang ke Jayapura, jadi nggak kumpul satu titik. Tapi ada yang masih jualan juga cuma nggak berani ke pelosok," kata Nurhasanuddin yang juga penjual bubur ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan belasan orang ini meminta bantuan Pemprov Banten agar mereka dipulangkan. Selain karena kondisi tidak lagi kondusif untuk berdagang, mereka mengaku ada perasaan was-was karena situasi keamanan di Papua belum kondusif.
"Saya pribadi waswas, sudah banyak yang pulang mau naik pesawat ongkosnya mahal," katanya.
(bri/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini