Adian Napitupulu: Dari Kondektur Bus hingga Duduk di Senayan

Demonstran Jadi Elite?

Adian Napitupulu: Dari Kondektur Bus hingga Duduk di Senayan

Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 29 Sep 2019 18:25 WIB
Adian Napitupulu (Lamhot Aritonang/detikcom)

Kuliahnya di UKI sempat terbengkalai. Dia baru lulus tahun 2007. Soalnya pada 1996 saat dia sedang menyelesaikan tugas akhir, dia terpaksa meninggalkan kampus untuk berdemonstrasi mendukung Megawati Soekarnoputri di PDI. Kerusuhan di markas PDI memaksanya lari dari Jakarta. Adian sempat mengadvokasi korban lintasan saluran udara tegangan ekstratinggi di Desa Cibentang, Parung, Bogor, Jawa Barat. Sekembalinya ke Jakarta, suasana sudah panas menentang rezim Presiden Soeharto.

"Kami membangun lagi perlawanan di kampus," ujar lelaki berdarah Batak-Cirebon itu. Perlawanan terhadap rezim Presiden Soeharto.



Suatu saat pulang dari aksi, Adian harus melewati kerumunan tentara. Tentara tersebut menyuruh Adian dan kawan-kawannya memutar arah dan mengambil jalan lain. Ketika Adian menolak, tentara-tentara itu memukul dan menyuruhnya jongkok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gua ditendang jatuh, bangun lagi. Begitu terus sampai komandannya kasihan," dia menuturkan pengalamannya. Sifat keras itu membuat Adian mendapat julukan Jugul dari kawan-kawannya, yang berarti keras kepala.

Tahun 1998, dia mendirikan Forum Komunitas Mahasiswa Se-Jabotabek, selanjutnya lebih sering disebut Forum Kota (Forkot), kelompok non formal antarkampus yang aktif berdemonstrasi di Jakarta selama reformasi.

Adian Napitupulu: Dari Kondektur Bus hingga Duduk di SenayanAdian Napitupulu dalam meme populer. (Dok Istimewa)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads