AJI Desak Polisi Usut Dugaan Kekerasan dan Teror terhadap Jurnalis

AJI Desak Polisi Usut Dugaan Kekerasan dan Teror terhadap Jurnalis

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Minggu, 29 Sep 2019 10:41 WIB
AJI menggelar aksi jalan mundur di Bundaran HI. (Jefrie/detikcom)


Dia juga menyinggung pihak perusahaan media untuk proaktif mengadvokasi para jurnalis yang mendapatkan intimidasi dari pihak mana pun.

"Tapi kita juga mendorong perusahaan media untuk ikut aktif mengadvokasi jurnalisnya yang menjadi korban. Di samping polisi aktif, perusahaan media juga harus aktif melaporkan kasus ini, sebagai pelanggaran pidana sesuai dengan yang diatur dalam Undang-undang Pers," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sasmito mengatakan AJI akan menghimpun para jurnalis yang menjadi korban kekerasan pada pada 24-26 September 2019 di Jakarta. Pihaknya akan mendorong agar para korban tersebut melaporkan kekerasan yang mereka alami kepada pihak kepolisian.

"Kalau di Makassar 3 kasus jurnalis mengalami kekerasan kemarin itu sudah dilaporkan kasusnya didampingi LBH. Untuk di Jakarta kemungkinan dari AJi Jakarta akan berkoordinasi dengan 10 korban yang menjadi kasus kekerasan kemarin. Itu akan kumpulkan hari Senin dan kita akan dorong untuk melapor semuanya ke Polda Metro Jaya. (Dikumpulkan) di LBH atau di AJI Jakarta. (10 korban yang dimaksud saat) aksi yang kemarin di 24 sampai 26 di Jakarta. Untuk yang di Makassar sudah melaporkan didampingi LBH Makassar. Sama TVRI di Palu sudah diadvokasi," tutupnya.


Sasmito menyampaikan hal tersebut dalam aksi jalan mundur yang diinisiasi oleh AJI Jakarta. Koordinator aksi, Jekson Simanjuntak, mengatakan aksi ini merupakan respons mereka terhadap kondisi demokrasi Indonesia yang makin memburuk sekaligus bentuk solidaritas terhadap kasus penangkapan Pendiri Watchdoc, Dandhy Dwi Laksono.

"Pagi ini kita dari aliansi jurnalis independen, Jakarta khususnya, melakukan sebenarnya aksi solidaritas untuk menuntut atau mendesak polisi segera menghentikan kasus yang dialami oleh anggota AJI Jakarta juga, yaitu Dandhy Dwi Laksono, karena kita merasa bahwa apa yang dilakukan terhadap Dandhy ini sangat jauh dari apa yang kita harapkan dari demokrasi kita," kata Koordinator Aksi Jalan Mundur Jekson Simanjuntak.


(fdu/fdu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads