Berdasarkan informasi yang diterima detikcom, dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat beberapa pekan lalu, Benny Wenda, mengikuti sidang tersebut. Benny, yang selalu mengklaim dirinya mewakili rakyat Papua, membawa agenda referendum.
"Desain ini tidak luput dari peran BW. Tokoh KNPB (Komite Nasional Papua Barat)," ucap Dedi sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Wamena, muncul kabar adanya guru yang berucap kata rasial menjadi awal tersulutnya emosi pelajar SMA PGRI. Namun, setelah dicek, kabar tersebut hoax.
Siswa SMA PGRI yang melakukan demonstrasi ke jalan ternyata disusupi oleh kelompok kriminal bersenjata dan mahasiswa prokemerdekaan Papua yang menyamar dengan seragam SMA. Mereka pun melakukan pembakaran, merusak fasilitas umum, dan menyerang warga pendatang sehingga menyebabkan 16 korban tewas dan aparat terluka.
Sementara itu, kericuhan di Jayapura diawali penolakan Universitas Cenderawasih terhadap mahasiswa yang hendak menduduki auditorium kampus. Pihak kampus menduga auditorium akan digunakan sebagai tempat kelompok anti-NKRI berkumpul.
Pihak rektorat kampus kemudian meminta bantuan aparat TNI-Polri untuk membubarkan kelompok tersebut. Aparat pun berhasil menggiring massa ke luar kampus. Namun kelompok massa tiba-tiba menyerang aparat dengan senjata tajam, batu dan kayu.
Satu prajurit TNI AD, Praka Zulkifli, gugur akibat serangan tersebut. Enam personel Brimob juga mengalami luka-luka. Akibat bentrokan ini, tiga mahasiswa tewas.
(aud/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini