KPK Minta Rommy Buktikan Tudingan soal Hilangkan Peran Khofifah-Kiai Asep

KPK Minta Rommy Buktikan Tudingan soal Hilangkan Peran Khofifah-Kiai Asep

Zunita Putri - detikNews
Senin, 23 Sep 2019 15:53 WIB
Terdakwa perkara suap jual-beli jabatan di Kemenag, Romahurmuziy, dalam persidangan. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Nama Khofifah Indar Parawansa dan Kiai Asep Saifuddin Halim diseret-seret Romahurmuziy alias Rommy dalam eksepsi atau nota keberatannya terhadap dakwaan KPK. Rommy menuding KPK mengaburkan peran dua orang itu dalam seleksi jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) yang berselimutkan rasuah.

"Dari uraian dakwaan sengaja dihilangkan peranan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Kiai Asep Saifuddin Halim," ujar Rommy saat membacakan eksepsi dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas hal itu, KPK melalui juru bicaranya, Febri Diansyah, menanggapi santai. Dia meminta Rommy membuktikan tudingannya.

"Silakan saja dibuktikan di persidangan. Semua yang relevan dengan perbuatan terdakwa kami uraikan di dakwaan hingga nanti akan dibuka di persidangan," sebut Febri.

"Jika ada peran pihak lain, menurut terdakwa, silakan dibuka dan dijelaskan di sidang," imbuhnya.



Dalam perkara ini, Rommy didakwa menerima uang Rp 325 juta terkait jual-beli jabatan di Kemenag dari Haris Hasanudin untuk mendapatkan posisi sebagai Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur (Kakanwil Kemenag Jatim). Dia didakwa menerima suap bersama-sama Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.

Rommy juga didakwa menerima Rp 91,4 juta dari M Muafaq Wirahadi. Uang tersebut berkaitan proses pengangkatan Muafaq sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik. Di sisi lain, baik Haris maupun Muafaq telah divonis bersalah memberikan suap ke Rommy.




Namun Rommy membela diri dengan menyatakan bahwa rekomendasinya terhadap Haris dan Muafaq hanyalah meneruskan aspirasi publik. Dia menyebut Khofifah dan Kiai Asep berperan mengusulkan sosok Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jatim.

Rommy menuding Khofifah dan Kiai Asep berkepentingan dengan mengusulkan Haris sebagai Kakanwil Kemenag Jatim. Rommy menyebut mertua Haris bernama Roziki adalah Ketua Tim Sukses Pemenangan Khofifah pada Pilkada Jatim 2018, sedangkan Kiai Asep, disebut Rommy, berkepentingan menempatkan kepala dan guru madrasah di Jatim, apalagi Haris juga merupakan santri Kiai Asep.




Rommy menerima usulan dari Khofifah dan Kiai Asep tersebut dan meneruskannya ke Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menurut Rommy, apa yang dilakukannya sudah sesuai dengan undang-undang dengan menindaklanjuti aspirasi publik.

"Terlebih dalam keterangan Menteri Agama Lukman Hakim di sidang Haris dan Muafaq, jelas-jelas yang bersangkutan menyatakan, 'Saya mengusulkan M Amin Mahfud.' Namun saya juga menyampaikan aspirasi lain, di mana Khofifah dan Kiai Asep terus mendesak Haris untuk diangkat Kakanwil Kemenag Jatim," tutur Rommy.



Terhadap tudingan Rommy, baik Khofifah maupun Kiai Asep menyampaikan bantahan. Pernah suatu ketika dalam persidangan ketika Haris dan Muafaq duduk sebagai terdakwa, Khofifah dan Kiai Asep memberikan kesaksian.

Khofifah bersaksi dalam sidang pada Rabu, 3 Juli 2019. Saat itu Khofifah membantah telah memberikan rekomendasi ke Rommy terkait jabatan di Kemenag Jatim.




"Apakah betul Saudara merekomendasikan Pak Haris ke Romahurmuziy agar Pak Haris jadi Kakanwil Kemenag Jatim agar bisa bersinergi dengan Pemprov Jawa Timur?" tanya jaksa dalam persidangan saat itu.

"Tidak," jawab Khofifah.

Sedangkan Kiai Asep memberikan kesaksian sebulan sebelumnya, yaitu Rabu, 26 Juni 2019. Kiai Asep menepis bila dikatakan meminta agar Haris menjadi Kakanwil.

"Tidak pernah komunikasi saya secara khusus meminta Pak Haris Kakanwil (Jawa Timur)," kata Asep saat bersaksi dalam sidang itu.




Namun Kiai Asep mengamini pernah menyampaikan kepada Rommy soal sosok Haris. Menurutnya, hal itu disebut Kiai Asep agar Rommy mendapatkan referensi.

"Pernah sampaikan ke Rommy, Haris adalah santri saya. Waktu dia jadi santri saya, orangnya baik karena aktif, selalu hadir dan suka bertanya. Kemudian juga beliau sopan. Dengan ini bisa jadi referensi oleh Pak Rommy," ucap Kiai Asep.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads