"Sehingga ke depannya tidak ada lagi anggota DPR RI yang bisa melakukan tindakan secara sewenang-wenang, merasa hebat dan bisa menghalalkan segala cara demi ambisi kekuasaan pribadinya," sambung Arman.
Dia pun menyayangkan adanya sikap dari lingkup internal MKGR dan Partai Golkar yang tidak senang akan niat baik para kader yang ingin memperbaiki kondisi internal organisasi MKGR maupun Partai Golkar. Arman menyebut orang-orang itu telah dibutakan mata hatinya karena jabatan.
"Padahal, sesungguhnya jabatan yang saat ini mereka emban tak lain berasal dari amanah yang diberikan oleh para kader. Jika saat ini amanah tersebut akan dicabut, itu adalah hak dari para kader, sesuai dengan ketentuan AD/ART dan peraturan organisasi," tutur dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendukung Airlangga ini meminta acara yang digelar di Hotel Sultan dihentikan karena dianggap ilegal. Mereka mempersoalkan hadirnya Bamsoet dalam acara itu.
"Acara ilegal yang mengatasnamakan Ormas MKGR,telah dibubarkan oleh pihak kepolisian dari Polda dan Polres Jakarta Pusat bersama pihak manajemen Hotel Sultan dengan damai. Setelah kami keluar malah dilanjutkan dan bahkan dihadiri oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo," beber Tumpal Sianipar, yang menyatakan diri sebagai Waketum MKGR.
Atas peristiwa itu, MKGR pro-Bamsoet akhirnya membuat laporan ke pihak kepolisian. Sejumlah fasilitas hotel rusak dalam kejadian yang digelar untuk mendukung Bamsoet sebagai calon Ketua Umum Golkar itu.
Ada dua laporan polisi yang dibuat oleh pihak MKGR ke Polda Metro Jaya. Laporan pertama bernomor LP/5973/IV/2019/PMJ/Dit.Reskrimum tertanggal 19 September 2019 dengan pelapor atas nama Yoksan Patty. Dalam laporan tersebut, Yoksan melaporkan adanya tindakan pengeroyokan dan penganiayaan sebagaimana tertuang dalam Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 351 KUHP.
Laporan kedua bernomor LP/5978/IX/2019/PMJ/Dit.Reskrimum dengan pelapor Nurcahyono, petugas sekuriti Hotel Sultan. Nurcahyono melaporkan soal perusakan sejumlah fasilitas di Hotel Sultan.
(elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini