"(Tm teknis) sudah juga mengeksplor kembali TKP karena TKP itu adalah hal yang paling penting. Perlu berkali-kali dieksplor untuk menemukan alat-alat bukti," ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Rabu (7/8).
Tim teknis, menurut Iqbal, juga akan mempelajari ulang rekaman CCTV terkait teror penyiraman air keras ke Novel. Selain itu, tim bakal mendalami saksi-saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Langkah Pertama Tim Teknis Novel Baswedan |
Tim teknis ini dipimpin Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Nico Afinta. Sedangkan Kabareskrim Komjen Idham Azis menjadi penanggung jawab tim teknis. Tim ini beranggotakan 120 polisi yang terbagi dalam subtim, yakni penyelidik, penyidik, siber, Inafis, Labfor, serta subtim analisis dan evaluasi, juga melibatkan anggota Densus 88/Antiteror.
"Tim bekerja dari tanggal 1 Agustus sampai tanggal 31 Oktober. Artinya 3 bulan, tahap yang pertama. Kemudian kalau tiga bulan masih perlu diperpanjang, diperpanjang lagi 3 bulan lagi. Dievaluasi satu semester," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (1/8).
Novel disiram air keras pada Selasa (11/4/2017) setelah salat subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi sempat merilis dan menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan terhadap Novel.
(abw/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini