Desmond Ungkap Lobi Makan, Saut Situmorang Anggap Bukan Hal Rawan

Round-Up

Desmond Ungkap Lobi Makan, Saut Situmorang Anggap Bukan Hal Rawan

Tsarina Maharani, Haris Fadhil - detikNews
Senin, 09 Sep 2019 20:34 WIB
Desmond J Mahesa (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa berbicara tentang lobi-lobi yang dilakukan Saut Situmorang sebelum terpilih sebagai salah satu pimpinan KPK. Saut pun mengakui, namun menegaskan lobi yang dimaksud bukan hal yang rawan karena tidak mengandung unsur transaksional.

Lobi Saut kepada dirinya diceritakan Desmond dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) antara Komisi III DPR dan Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2019). Ia menyebut lobi-lobi merupakan hal yang biasa terjadi dalam tiap proses seleksi.


"Banyak tuh, masa saya sebut orang yang lobi saya? Komisioner hari ini, komisioner yang lalu semasa saya DPR, minta tolong sama saya, saya tolong-tolong saja," kata Desmond.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Fraksi Gerindra itu lalu menyinggung nama Saut. Desmond menyatakan Saut pernah menemui dirinya saat masih maju sebagai capim KPK pada 2015.


"Kalau kurang yakin, tanya Saut ya. Saut lobi saya. Saya ajak makan, saya bayarin, tapi saya tidak men-deal apa-apa, dan dia juga nggak deal. Saya cuma bilang tegakkan hukum. Tanya Saut," tuturnya.

Desmond pun menegaskan tidak ada kesepakatan atau perjanjian tertentu dengan Saut dari lobi-lobi tersebut. Menurutnya, lobi-lobi dalam rangka silaturahmi boleh dilakukan. Ia mengatakan lobi-lobi menjadi salah jika ada perjanjian tertentu.

"Lobi-lobi dalam rangka silaturahmi nggak jadi masalah. Lobi yang ada deal-nya ada masalah. Pengalaman hari ini, yang lobi yang ada deal-nya pun tipu-tipu," kata Desmond.

Desmond Ungkap Lobi Makan, Saut Situmorang Anggap Bukan Hal RawanSaut Situmorang. (Ari Saputra/detikcom)

Pertemuan yang diungkit Desmond tidak dibantah oleh Saut. Ia mengakui memang pernah bertemu dengan Desmond saat mengikuti seleksi pimpinan KPK. Hanya, menurutnya, pertemuan tersebut tidak menyalahi aturan.

"Orang yang milih anggota Komisi III ya lobinya ke anggota Komisi III. Ini program ane Bro Desmond, pilihlah ane. Agar yang mau mereka mau milih kita, ya nggak? Itu tidak dilarang UU KPK," kata Saut kepada wartawan, Senin (9/9).

Dia mengatakan pertemuannya dengan Desmond merupakan bagian dari kampanye. Menurut Saut, kampanye itu merupakan seni bernegosiasi.

"Itu namanya kampanye. Apalagi waktu itu kita kan belum dikenal makhluk apa kita ini, itu namanya the art of negotiation. Nggak apa-apa agar jadi pembelajaran, the art of negotiates itu perlu dipelajari, yang nggak boleh itu kalau pidana, kampanye selama nggak pakek transaksional itu baik, boleh, datanglah dengan konsep," ujarnya.


Meski begitu, Saut mempertanyakan konteks lobi yang dimaksud Desmond. Ia menegaskan tak melakukan transaksi saat bertemu dengan Desmond yang disebut sebagai lobi-lobi itu.

"Kalau tudingannya lobi itu artinya ketemu dan makan di restoran dan sambil bicara-bicara, ada, he-he-he.... Lobinya di mana? Saya sama Om Desmond tidak transaksional atau janji-janji," ucap Saut.


Dia pun memastikan tak pernah lagi bertemu dengan Desmond setelah terpilih menjadi komisioner KPK. Saut juga mengatakan Desmond pun tak pernah berusaha mengontak dirinya. Ia menilai metode seperti ini perlu diterapkan oleh capim KPK yang tengah mengikuti seleksi di DPR.

"Bahkan setelah di KPK, saya mati detik ini juga kalau ada bahas kasus atau ketemu dia di mana kecuali di RDP (rapat dengar pendapat). Desmond itu keren, lepas dia pilih saya atau tidak, bahkan dia tidak pernah kontak saya dan sebaliknya. Mungkin model ini baik diterapkan oleh 10 calon pimpinan KPK yang akan dipilih," tuturnya.
Halaman 4 dari 3
(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads