Yang Melaju dan Terhenti di Bursa Calon Pimpinan KPK

Yang Melaju dan Terhenti di Bursa Calon Pimpinan KPK

Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Selasa, 01 Okt 2024 21:13 WIB
Gedung baru KPK
Ilustrasi KPK (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Panitia Seleksi Calon Pimpinan (Pansel Capim) KPK telah menyerahkan 10 nama calon Pimpinan KPK ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ada sejumlah nama tenar yang terhenti di bursa calon Pimpinan KPK.

"Kami memutuskan mengirim 10 nama capim dan 10 nama cadewas kepada Presiden dan alhamdulillah Presiden akan meneruskan nama-nama tersebut ke DPR," kata Wakil Ketua Pansel Arif Satria di Kemensetneg, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2024).

Dia mengatakan nama-nama yang sudah disaring Pansel itu akan diteruskan Presiden Jokowi ke DPR. Setelah itu, DPR akan menggelar uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test terhadap para calon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengumumannya dalam waktu dekat, secepat-cepatnya, tapi prinsipnya Presiden akan meluruskan, kami menyerahkan, dan Presiden akan meneruskan nama-nama itu ke DPR, jadi tanpa dikurangi, semuanya," tambahnya.

Dia mengatakan Jokowi mengapresiasi kerja pansel. Dia menegaskan aspek reputasi menjadi prioritas sebagai pertimbangan pansel.

ADVERTISEMENT

"Jadi tadi sudah disampaikan dan presiden mengapresiasi kerja pansel dan beliau menyampaikan terima kasih atas kerja yang sudah dilakukan oleh Pansel dan ini pekerjaan yang memerlukan waktu sehingga disampaikan pada 1 Oktober ini," katanya

Daftar Nama Capim dan Cadewas KPK Diserahkan ke Jokowi

Capim KPK

1. Agus Joko Pramono
2. Ahmad Alamsyah Saragih
3. Djoko Poerwanto
4. Fitroh Rohcahyanto
5. Ibnu Basuki Widodo
6. Ida Budhiati
7. Johanis Tanak
8. Michael Rolandi Cesnanta Brata
9. Poengky Indarti
10. Setyo Budiyanto

Calon Dewas KPK

1. Benny Jozua Mamoto
2. Chisca Mirawati
3. Elly Fariani
4. Gusrizal
5. Hamdi Hassyarbaini
6. Heru Kreshna Reza
7. Iskandar Mz
8. Mirwazi
9. Sumpeno
10. Wisnu Baroto.

Johan Budi dan Deputi KPK Tak Lolos

Ada sejumlah nama tenar yang tak lolos 10 besar capim KPK. Mereka di antaranya ialah mantan Anggota DPR yang juga mantan Plt Pimpinan KPK Johan Budi serta Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan.

Berikut 10 nama capim KPK yang tak lolos setelah melewati proses wawancara:

1. Pahala Nainggolan
2. Johan Budi SP
3. Didik Agung Widjanarko
4. Harli Siregar
5. I Nyoman Wara
6. Muhammad Yusuf
7. Sang Made Mahendra Jaya
8. Sugeng Purnomo
9. Wawan Wardiana
10. Yanuar Nugroho.

Simak Video 'Daftar Nama Capim dan Cadewas KPK yang Sudah Diserahkan ke Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Profil Singkat dan Harta Capim KPK

1. Agus Joko Pramono

Agus Joko Pramono merupakan mantan Wakil Ketua BPK periode 2019-2023. Sebelum menjadi Wakil Ketua BPK, Agus pernah menjabat sebagai Komite Penasihat Pemeriksaan Independen (IAAC), Inisiatif Pengembangan INTOSAI (IDI) dan Anggota BPK periode 2013-2019.

Agus juga merupakan guru besar akuntansi publik di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Dia tercatat telah melaporkan harta kekayaannya ke KPK. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilihat di situs KPK, Agus memiliki harta Rp 18,6 miliar.

2. Ahmad Alamsyah Saragih

Ahmad Alamsyah Saragih merupakan mantan Anggota Ombudsman Republik Indonesia periode 2016-2020. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Informasi Pusat RI periode 2009-2013.

Usai tak menjabat di Ombudsman, Ahmad ikut mendirikan PT Tera Binar Persada (Tera Indonesia Consulting) yang bergerak dalam bidang pelatihan hingga pengembangan teknologi untuk Badan Publik negara maupun swasta. Ahmad tercatat memiliki harta Rp 1,1 miliar.

3. Djoko Poerwanto

Irjen Djoko Poerwanto pernah menjadi Kasubdit II Tipikor Bareskrim. Dia sempat ditugaskan menjadi penyidik KPK.

Dia juga pernah menjadi Kapolda NTB. Pada 2023, Irjen Djoko menjabat sebagai Kapolda Kalteng. Irjen Djoko tercatat melaporkan harta Rp 926 juta.

4. Fitroh Rohcahyanto

Fitroh Rohcahyanto pernah menjadi Direktur Penuntutan KPK. Fitroh juga pernah menjadi tim jaksa KPK dalam kasus korupsi suap proyek yang menjerat Bupati Mandailing Natal, Hidayat Batubara, pada 2013.

Jejak penuntutan Fitroh juga terdapat dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Usai bertugas selama 11 tahun di KPK, ia kembali ke Kejaksaan Agung (Kejagung). Fitroh tercatat memiliki harta Rp 5 miliar.

5. Ibnu Basuki Widodo

Ibnu Basuki Widodo merupakan hakim di Pengadilan Tinggi Manado. Sebelumnya, dia juga pernah menjadi hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).

Ibnu pernah menjabat sebagai pejabat hubungan masyarakat (humas) Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Ibnu punya harta Rp 4,1 miliar.

6. Ida Budhiati

Ida Budhiati merupakan mantan anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Dikutip dari laman DKPP, Ida menjabat sejak 2012 atau saat kepemimpinan Profesor Jimly Asshiddiqie.

Ida merupakan doktor jebolan Universitas Diponegoro. Ida juga pernah menjabat sebagai anggota KPU Jawa Tengah. Dia tercatat memiliki harta Rp 2,6 miliar.

7. Johanis Tanak

Johanis Tanak merupakan Wakil Ketua KPK saat ini. Johanis masuk ke KPK menggantikan Lili Pintauli Siregar yang mundur dari Wakil Ketua KPK.

Johanis Tanak memiliki latar belakang sebagai jaksa. Dia sempat memegang jabatan penting lainnya, seperti Direktur Tata Usaha Negara Negara Kejaksaan Agung Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi. Johanis tercatat memiliki harta Rp 11,2 miliar.

8. Michael Rolandi Cesnanta Brata

Michael Rolandi Cesnanta Brata merupakan mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI. Dia pernah mengenyam pendidikan di FE UI.

Dia dikenal sebagai Kepala BPKD DKI Jakarta dan Anggota Komite Remunerasi & Nominasi PT Bank DKI. Dia menjabat sebagai Komisaris PT Bank DKI sejak 14 Desember 2022. Michael tercatat memiliki harta Rp 18,9 miliar.

9. Poengky Indarti

Poengky merupakan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2020-2024. Dia memulai kariernya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya periode 1993-2000,

Selain mengabdi di LBH Surabaya, Poengky juga dikenal sebagai pengacara yang mengangkat isu-isu tentang penindasan masyarakat di Surabaya. Pada tahun 2000, Poengky pindah ke Jakarta dan melanjutkan karier di bidang yang sama, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH).

Poengky bekerja membantu Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) pada Divisi Kampanye dan Hubungan Internasional. Dia juga ikut mendirikan Imparsial The Indonesian Human Right Monitor (Imparsial).

Anggota Kompolnas ini juga berperan sebagai Dewan Pakar Hoegeng Awards yang memberikan penghargaan kepada polisi berintegritas. Poengky tercatat memiliki harta Rp 558 juta.

10. Setyo Budiyanto

Setyo Budiyanto saat ini ditugaskan di Kementerian Pertanian sebagai Inspektur Jenderal. Dia kini berpangkat Komjen. Setyo tercatat memiliki harta Rp 9,6 miliar.

Simak Video 'Daftar Nama Capim dan Cadewas KPK yang Sudah Diserahkan ke Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(haf/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads