Alpat Tersangka yang Bantu Aulia Kesuma Hanya Pura-Pura Kesurupan

Alpat Tersangka yang Bantu Aulia Kesuma Hanya Pura-Pura Kesurupan

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Jumat, 06 Sep 2019 18:59 WIB
Polisi Kembali Tangkap Tiga Eksekutor Pupung-Dana. (Foto: Grandyos Zafna)
Jakarta - Supriyanto alias Alpat (20), salah satu tersangka yang bantu perencanaan Aulia Kesuma membunuh Candra Purnama alias Pupung Sadili, dan anak tirinya, Mohammad Adi Pradana alias Dana sempat kesurupan. Namun, polisi menyebut kesurupan Alpat itu hanya pura-pura.

"Saat ide (pembunuhan) matang, di mobil Alpat berubah pikiran mungkin karena dia merasa takut dengan rencana ini sehingga dia berubah pikiran dan berpura-pura kesurupan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/9/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika itu Alpat mengutarakan ketakutannya kepada Rodi. Setelahnya dia pura-pura kesurupan dan eksekusi pembunuhan dilakukan oleh tiga tersangka lain.

"Alpat menyampaikan ke saudara Rodi dan akhirnya dia pura-pura kesurupan dan diantar kembali ke Hotel Kalibata sehingga Alpat nggak ikut lanjut kegiatan eksekusi. Eksekusi dilanjutkan oleh Aulia, Sugeng, Agus," ungkap Suyudi.





Setalah Pupung dan Dana dieksekusi, Rodi dan Alpat melarikan diri ke Sumatera Selatan, bersama istri Rodi, Karsini alias Tini. Kemudian polisi melakukan pengejaran dan berhasil menangkap ketiganya pada Kamis (5/9).

Diketahui, dalam kasus ini telah polisi menangkap tersangka Aulia Kesuma, Kelvin, Tini, Rodi, Alpat dan eksekutor Sugeng dan Agus. Mereka memiliki peran yang berbeda-beda, mulai dari memperkenalkan eksekutor, menyusun rencana pembunuhan, hingga mengeksekusi korban.



Aulia membunuh suami dan anak tirinya karena terlilit masalah hutang sebesar Rp 10 miliar. Dia membunuh dengan tujuan untuk menjual rumah dan tanah korban untuk membayar utang-utangnya.
Halaman 2 dari 2
(sam/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads