"Katanya (alasan Tini membantu Aulia karena) kasihan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/9/2019).
Tini merupakan mantan pembantu Aulia. Tini bekerja kepada Aulia saat lebaran Idul Fitri lalu. Dia bekerja selama 20 hari untuk menggantikan pembantu Aulia yang sedang cuti.
"Tini ini dia pernah jadi pembantu Aulia selama 20 hari saat lebaran. Itu infal (tenaga tidak tetap, yang biasanya dibayar harian) ya," ungkap Suyudi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aulia curhat kepada Tini dia merasa kesulitan masalah utang dan suaminya tidak diijinkan jual aset. Ada kekecewaan dan berencana habisi suami dan anaknya," jelas Suyudi.
Tini ditangkap bersama Rodi dan Supriyanto alias Alpat di sebuah rumah gubuk di kebun kopi wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, Kamis (5/9). Tersangka lain dalam kasus ini yakni putra Aulia, Kelvin; dan dua eksekutor yang dibayar Aulia untuk ikut membunuh Pupung yaitu Sugeng dan Agus.
Pembunuhan itu sendiri terjadi di rumah korban di Lebak Bulus, Jaksel. Aulia bersama Agus dan Sugeng menghabisi Pupung dengan memberi minuman jus yang dicampur racun. Sedangkan eksekutor lain yakni Rodi dan Alpat tidak jadi ikut dalam aksi pembunuhan itu karena Alpat sempat kesurupan.
Sementara Kelvin untuk menghabisi anak tiri Aulia, Dana, dengan cara dicekoki miras dan dibekap. Setelah dinyatakan tewas, Aulia dan Kelvin membawa jasad Pupung dan Dana ke Sukabumi. Di sana, Kelvin membakar kedua jasad korban dan 1 unit mobil menggunakan bensin.
Aulia dan Kelvin berencana mendorong mobil tersebut ke dalam jurang agar seolah Pupung dan Dana terlibat kecelakaan. Skenario ini gagal karena Kelvin tersambar api saat membakar mobil. Mobil tersebut pun gagal didorong ke jurang.
3 ART yang Bantu Aulia Bunuh Suami dan Anak Tirinya Diringkus:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini