Dedi menilai proses seleksi berlangsung transparan dan nama yang lolos adalah yang terbaik berdasarkan peringkat.
"Nanti yang milih Presiden, dari presiden dan ada uji lagi di legislatif. Kalau legislatif sudah terpilih ya harus menjalankan perintah undang-undang. Kan semua transparan hasilnya. Yang terbaik yang lulus. Sesuai dengan rangking," imbuh Dedi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, ICW meminta Jokowi berani menolak nama-nama capim yang diserahkan Pansel jika nama-nama itu bermasalah. Jokowi, menurut ICW, harus berani menolak dan mengevaluasi kinerja pansel.
"Jika nantinya nama-nama yang dihasilkan oleh Pansel ditemukan tidak mempunyai integritas dan memiliki rekam jejak yang buruk maka Presiden harus berani mengambil sikap untuk menolak usulan dari Pansel dan mengevaluasi secara menyeluruh kinerja dari Pansel Pimpinan KPK," ujar Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, Senin (2/9).
Sementara itu, Pansel Capim KPK telah menyerahkan 10 nama Capim kepada Jokowi. Di antara nama-nama itu, ada nama komisioner KPK petahana Alexander Marwata dan Kapolda Sumsel Irjen Firli. Sementara itu nama Wakabareskrim Irjen Antam Novambar tersingkir.
(lir/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini