Yang Perlu Diketahui dari Wacana Rektor Asing Dongkrak Ranking

Round-Up

Yang Perlu Diketahui dari Wacana Rektor Asing Dongkrak Ranking

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 01 Agu 2019 22:03 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir (Muhammad Fida/detikcom)

6. Jokowi sudah setuju

Nasir sudah membawa idenya ke hadapan Presiden Jokowi. Dia meyatakan Jokowi setuju dengan ide mengimpor rektor asing itu.

"Beliau setuju, tergantung bagaimana saya siapkan, kalau persiapan tidak bagus ya mungkin kita pending atau bagaimana," kata Nasir usai acara pengambilan sumpah dokter baru ke 227 di Undip, Semarang, Kamis (1/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang Perlu Diketahui dari Wacana Rektor Asing Dongkrak RankingFoto: Presiden Jokowi (Dok. BPMI)

7. Mulai 2020

Harapan Nasir, rektor asing sudah bisa datang dan mempimpin PTN di Indonesia mulai tahun depan. Kata dia, lebih cepat lebih baik.



"Nanti regulasi 2020 sudah selesai. Nanti paling tidak sudah mulai ada proses sejak itu. Nanti setelah 2020, atau kalau bisa cepat pada 2020 lebih bagus. Lebih cepat lebih baik menurut saya," kata dia.

8. Tak semua PTN bakal dipimpin rektor asing

Tak semua PTN bakal dipimpin rektor dari negeri seberang. Hanya PTN terpilih saja yang akan dipimpin rektor asing.

"Kita petakan perguruan tinggi mana yang layak, kita punya 4.700 perguruan tinggi, ambil contoh 2 atau 5 selama 2020-2024, tidak semua rektor," kata Nasir usai acara pengambilan sumpah dokter baru ke 227 di Undip, Semarang, Kamis (1/8/2019).

9. Orang Korea, Amerika, dan Inggris berminat

Meski wacana ini belum resmi terealisasi, namun Nasir menyatakan sudah ada warga negara asing yang berminat memimpin PTN di Indonesia.

"Ini Agustus dari Korea sudah tawarkan diri, 'saya mantan rektor Universitas di Korea, yang biasa jadi dunia'. Apa tidak direspon positif? Amerika lagi menanyakan prosedur, Inggris juga tanyakan," kata Nasir usai acara pengambilan sumpah dokter baru ke-227 di Undip Semarang.


(dnu/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads