"Semua foto saya bilang yang calon itu diedit seluruh dunia. Lihat lah muka beliau bersih nyatanya seperti apa semua diedit, Pak Suhaimi bilang seperti itu yang setiap hari ketemu, rambutnya palsu pakai wig," kata Evi di gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2019).
Hal itu dipertegas oleh Lalu Suhaimi Ismy. Lalu merupakan caleg DPD NTB yang juga digugat Farouk perkara foto yang diedit. Suhaimi menyebut Farouk-lah yang sebenarnya fotonya diedit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau kita mau jujur sesungguhnya yang editan itu Pak Farouk, apa editanya? Buka wignya, pelontos. Kita anu sajalah kalau kita berkompetisi siap menang dan tidak euforia berlebihan, kalau kita kalah ya itu namanya kompetisi, itu lah demokrasi. Hampir semua orang yang foto tidak betul-betul ini," kata Suhaimi menambahkan.
Suhaimi mengatakan tuduhan terhadap Evi yang disebut mengedit foto yang berlebihan itu tidak benar. Menurut Suhaimi, Evi di foto dengan penampilan aslinya tidak ada bedanya.
"Kalau saja itu melihat secara langsung itu akan terbantahkan. Jadi editan macam mana itu sungguh tertolak istilah, kami mengada-ada karena sungguhnya aslinya Bu Evi itu tidak ada beda," ujarnya.
Evi digugat Farouk ke MK karena dituduh mengedit foto di surat suara terlalu berlebihan. Farouk meminta MK agar KPU membatalkan keputusan lolosnya Evi sebagai anggota DPD dengan suara terbanyak di NTB. Farouk, yang tahun ini tak lolos ke Senayan, menilai Evi melakukan pelanggaran administrasi karena menggunakan foto editan untuk mempengaruhi pemilih.
Farouk mengajukan gugatan ke MK karena menganggap foto Evi Apita Maya sudah mengelabui juga menjual negara karena adanya logo DPD pada alat peraga kampanye. Evi Apita kemudian memperoleh suara terbanyak, yakni 283.932 suara.
"Dari pemilih yang memilihnya dengan alasan foto calon nomor urut 26 atas nama Evi Apita Maya cantik dan menarik walaupun pemilih tidak mengetahui siapa calon tersebut," kata kuasa hukum Farouk, Happy, Jumat (12/7).
(ibh/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini