Upaya antisipasi kepadatan saat puncak arus balik juga diterapkan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Kemenhub telah menyiapkan skenario mulai dari skema bongkar-muat hingga pembukaan pintu tol.
"Di Bakauheni nanti itu hanya muat, tapi kemudian sampai Merak itu langsung bongkar dan tidak muat. Jadi dari Bakauheni muat penumpang dengan muat kendaraan, sampai Merak itu hanya bongkar saja tapi tidak muat," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa dermaga di Bakauheni yang akan diberlakukan sistem itu. Dengan skema bongkar-muat, diharapkan tidak terjadi penumpukan.
"Jadi, kalau untuk yang Dermaga 5 dan 6 itu hanya muatnya di Bakauheni. Kemudian yang di 4, 5, 7 yang di Merak itu hanya bongkar. Begitu bongkar, langsung berangkat lagi. Supaya selling time-nya kan sama rata-rata. Kemudian boarding time-nya itu kemarin kita sepakati di bawah 45 menit sudah harus berangkat," ujarnya.
Selain itu, jika terjadi antre 1 km di gerbang masuk Pelabuhan Bakauheni, pintu masuk kendaraan dari Tol Lampung-Bakauheni akan dikeluarkan di simpang Hatta dan Kalianda. Namun, jika antrean lebih dari 4 kilometer, kendaraan akan dikeluarkan dari exit tol di Sidomulyo.
"Jadi kepolisian punya skema. Kalau antrean sampai 1 kilometer, masuk ke tol, itu akan dikeluarkan di Sidomulyo maupun yang di Hatta dan juga Kalianda. Jadi sebelum masuk tol itu ada exit, keluar, kemudian mobil-mobil dikeluarkan ke jalan arteri," tuturnya.
Begitu juga dengan kereta api. PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga melakukan upaya antisipasi dengan menurunkan kereta tambahan ekstra.
"Hari ini saja kita ada 15 (kereta api) tambahan, dengan 12 kereta api tambahan Lebaran dan 3 (kereta api tambahan) ekstra. Untuk yang berangkat dan datang," kata Kepala Stasiun Gambir Rizki Afrida di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6).
(zak/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini