"Kalian tenang, saya akan datang ke sana besok. Saya akan mendengarkan keluhan kalian. Saya minta kalian tenang, tertib, dan kembali ke blok masing-masing," kata Sri kepada warga binaan, lewat panggilan video, dikutip detikcom dari siaran pers Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjen Pas), Jumat (17/5/2019).
Warga binaan, disebut dalam rilis, secara sukarela kembali ke sel masing-masing setelah ditenangkan dan keluhannya didengarkan. Saat panggilan video berlangsung, jajaran Kanwil Sumatera Utara yaitu, Kepala Divisi Administrasi, Kepala Divisi Imigrasi, TNI, kepolisian, dan petugas PAS turut mendengar perbincangan Sri dengan para napi narkotika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya (Sri akan ke Langkat), saya turut mendampingi," ujar Ade.
![]() |
Pada Kamis (16/5) siang kemarin, terjadi kerusuhan yang berasal dari para penghuni Lapas Narkotika Kelas III Langkat. Mereka tak terima ketika petugas lapas menindak napi berinisial FK alias AJO yang membawa sabu.
Perlawanan napi ini berujung pembakaran dan perusakan fasilitas lapas. Napi lalu beramai-ramai melarikan diri.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat jam buka pintu sel. Saat ini 490 aparat TNI-Polri berada di lokasi untuk melakukan pengamanan, sementara Polda Sumut telah membentuk tim pemburu napi yang kabur dan 98 napi yang kabur berhasil ditangkap.
Terlepas dari napi yang kabur, napi yang masih berada di dalam lapas memanfaatkan kejadian ini sebagai momentum mereka menyampaikan aspirasi. Mereka menuntut pergantian kalapas.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan beberapa hal lainnya yang dikeluhkan dan menurut para napi terjadi di dalam lapas, yaitu adanya jual-beli makanan dan pulsa di dalam lapas, ketidakjelasan alasan dan pemungutan biaya pindah ruang tahanan, ketidakjelasan urusan pembebasan bersyarat dan remisi, serta keikutsertaan istri Kalapas dalam urusan lapas. (aud/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini