"Mekanisme penanganan pelanggaran itu melalui laporan dan temuan. Kalau teman-teman BPN merasakan ada pelanggaran, silakan melaporkan ke Bawaslu, bukan kemudian perdebatan itu dimasukkan ke dalam publik, bukan begitu caranya ya," kata komisioner Bawaslu Rahmat Bagja saat dihubungi, Selasa (14/5/2019).
Bagja meminta BPN Prabowo-Sandi membuat perdebatan di hadapan publik jika menemukan dugaan kecurangan. Bagja mengatakan, untuk perkara pemilu, telah disediakan mekanisme penanganannya, salah satunya melapor dan menunjukkan alat bukti ke Bawaslu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, BPN Prabowo-Sandi akan memaparkan dugaan kecurangan Pemilu 2019 nanti sore. BPN mengundang sejumlah pihak untuk melihat dugaan penyimpangan pemilu, termasuk pihak pengawas dan penyelenggara Pemilu.
Namun Bagja mengatakan Bawaslu belum menerima undangan resmi di BPN terkait kegiatan tersebut.
"Saya belum menerima undangan, belum dapat dari Pak Ketua belum dapat undangannya. Dan apakah undangan itu ke lembaga atau bagaimana, harus lewat mekanisme lembaga," kata Bagja.
Sebelumnya, undangan tersebut juga diungkapkan oleh cawapres Sandiaga Uno setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo pada Senin (12/5). Sandi mengatakan pemaparan bakal mengungkap dugaan penyimpangan pemilu dan dilakukan tim khusus. BPN Prabowo-Sandi juga mengundang seluruh pimpinan partai koalisi dan pemerintah.
"Ya kita mengundang semua, malah kita juga mengundang dari pihak parpol koalisi 01 dan kita mengundang seluruh pemerintah juga. Kita undang karena kita ingin ini terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi. Ini terang benderang demi pemilu yang jujur dan adil. Dan harapan kita agar tentunya perbaikan-perbaikan ini bisa dilakukan sebelum tanggal 22 Mei," ujar Sandi.
Sandi Minta Kecurangan Pemilu Segera Ditindaklanjuti:
(jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini