"Silakan saja buka dengan data, fakta dan bukti. Jangan dengan asumsi ya, kan sudah banyak yang diundang termasuk Bawaslu dan KPU. Nggak ada masalah sih soal undangan. Masalahnya ada data tidak? Kalau cuma untuk membentuk opini untuk apa?," ujar juru bicara TKN Irma Suryani ketika dihubungi, Selasa (14/5/2019).
"Capek melayani dari penggiringan opini yang satu ke penggiringan opini yang lain. Rencana A nggak berhasil, pake rencana B dan seterusnya. Tunggu saja hasil real count KPU, jika tidak puas ada jalur hukum yang bisa ditempuh," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung, kalau cuma untuk penggiringan opini, ngapain? Biar masuk jebakan gitu? Nggak bodoh juga kita," katanya.
"Besok akan ada paparan dari tim khusus dan kami mengundang seluruh elemen masyarakat, baik itu pakar di berbagai bidang dan kita harapkan paparan besok bisa mengungkap temuan-temuan yang berkaitan dengan IT dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sebelum pas dan sesudah Pemilu 17 April," ujar Sandiaga.
Sandiaga menegaskan pihaknya mengundang seluruh pimpinan partai koalisi. Kubu 01, katanya, turut diundang atas nama keterbukaan.
"Ya kita mengundang semua, malah kita juga mengundang dari pihak parpol koalisi 01 dan kita mengundang seluruh pemerintah juga. Kita undang karena kita ingin ini terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi. Ini terang benderang demi pemilu yang jujur dan adil. Dan harapan kita agar tentunya perbaikan-perbaikan ini bisa dilakukan sebelum tanggal 22 Mei," sebut Sandi.
Simak Juga "Bawaslu Ungkap Sederet Pelanggaran Kampanye dan Pemilu":
(eva/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini