Sayangnya, Febri belum menyampaikan detail isi kardus keempat itu. Dia hanya mengatakan kardus keempat itu baru mulai dibongkar tim penyidik.
"Kardus keempat baru mulai dibuka," ujar Febri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah saya jelaskan ke penyidik," kata Bowo sembari terus menunduk.
Puluhan kardus itu sebelumnya disita KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bowo. KPK menduga Bowo menerima uang dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti melalui orang kepercayaannya bernama Indung.
KPK sudah menetapkan ketiga orang itu sebagai tersangka. KPK menyebut ada 7 kali penerimaan suap bagi Bowo melalui Indung atas bantuannya pada PT HTK mendapatkan kembali perjanjian penggunaan kapal-kapalnya untuk distribusi pupuk dari PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog).
Memang ada stempel atau cap-cap tertentu di amplop tersebut, tapi sejauh ini fakta hukum yang ada itu masih terkait keperluan pemilu legislatifKabiro Humas KPK Febri Diansyah |
Selain suap dari Asty itu, KPK menduga Bowo menerima gratifikasi terkait jabatannya sebagai anggota DPR.
Sebagai rincian, total penerimaan suap Bowo dari Asty sekitar Rp 1,6 miliar yang terdiri dari Rp 89,4 juta yang diterima Bowo melalui Indung saat OTT dan 6 penerimaan sebelumnya yang disebut KPK sebesar Rp 221 juta dan USD 85.130.
Sedangkan gratifikasi yang diterima Bowo sekitar Rp 6,5 miliar. Uang-uang itu--selain Rp 89,4 juta yang disita saat OTT--berjumlah kurang-lebih Rp 8 miliar dan telah diubah menjadi pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu serta dikemas dalam 400 ribu amplop di dalam 82 kardus dan 2 kontainer.
(dhn/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini