Uang Panas di Lemari Besi Itu Batal Dibagikan Jelang Pemilu

Round-Up

Uang Panas di Lemari Besi Itu Batal Dibagikan Jelang Pemilu

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 30 Mar 2019 06:00 WIB
Gunungan uang yang disita KPK terkait kasus suap yang menjerat anggota DPR Bowo Sidik Pangarso (Foto: Ari Saputra/detikcom)


Duit itu diduga ditujukan agar Bowo membantu PT HTK kembali mendapat perjanjian penggunaan kapal-kapalnya untuk distribusi pupuk dari PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog). Bowo pun meminta imbalan sebesar USD 2 per metrik ton.

Namun rupanya Rp 8 miliar yang disita KPK itu tidak semuanya berasal dari Asty. KPK menyebut Bowo menerima tujuh kali penerimaan dari Asty. KPK juga merinci sejauh ini uang yang teridentifikasi dari Asty untuk Bowo sekitar Rp 1,5 miliar untuk penerimaan pertama hingga keenam dan Rp 89,4 juta untuk penerimaan ketujuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah Rp 1,5 miliar itu disebut KPK termasuk di dalam Rp 8 miliar yang disita KPK itu. Sedangkan sisanya yaitu Rp 6,5 miliar diduga KPK sebagai gratifikasi yang telah dikumpulkan Bowo sebelumnya. Duit-duit di dalam amplop itu disebut KPK disimpan Bowo di kantor tersebut, tepatnya di dalam lemari besi.



Uang Panas di Lemari Besi Itu Batal Dibagikan Jelang PemiluKantor yang diduga sebagai lokasi penyimpanan uang 'serangan fajar' milik Bowo Sidik Pangarso yang terjaring OTT KPK (Foto: Rolando/detikcom)

"Kotak-kotak amplop berisi uang tersebut ditemukan di 6 lemari besi," kata Kabiro Humas KPK Febri Diansyah, Jumat (29/3/2019).

Uang haram itu diduga KPK sebelumnya untuk 'serangan fajar'. Ketua KPK Agus Rahardjo bahkan menduga bila sebenarnya tidak hanya Bowo yang memiliki siasat seperti itu.

"Ya kalau saya melihat itu sebagai sinyal, jangan-jangan ini juga seperti permukaan gunung es, gitu ya, ternyata semua orang melakukan itu gitu kan, dan kebetulan ini hanya satu yang ketangkap," ujar Agus dalam kesempatan terpisah.



(dhn/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads