"Di AH sudah ada tiga wanita, yang satu istrinya yang meledakkan diri, yang kedua satu R yang direkrut sebagai istri keduanya dan yang terakhir Y, ditangkap di Klaten," kata Karo Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi menuturkan R adalah janda dari seorang terduga teroris berinisial A. A tewas setelah ditembak polisi saat proses penangkapan, jauh hari sebelum peristiwa di Sibolga.
"Oleh karena itu mantan istri A ini ialah mantan istri teroris, direkrut dan akan dinikahi oleh AH," ujar Dedi.
Selain R, perempuan yang direkrut Abu Hamzah adalah Y alias Khodijah. Abu Hamzah dan Y alias Khodijah diketahui tengah merencanakan aksi teror.
"Kemudian penangkapan selanjutnya dilakukan di Klaten, kemarin sore hari atas nama Y atau alias Khodijah. Y sudah melakukan merencanakan juga bersama AH. Kemudian dia itu akan melakukan Amaliyah bersama AH," jelas Dedi.
Terduga teroris perempuan berinisial Y, lanjut Dedi, juga diketahui membuat video berkonten ancaman kepada polisi. "Mereka ini ialah kelompok satu jaringan, dari Lampung, Sibolga, dan Klaten," imbuh Dedi.
Dalam kasus ini, terduga teroris yang ditangkap di Lampung adalah RIN alias Putra Syuhada. Setelah RIN alias Putra Syuhada, polisi menangkap lagi seorang terduga teroris berinisial PK alias Salim Salyo di Kalimantan Barat (Kalbar).
"Saat ini total ada 7 tersangka teroris yang diamankan," ucap Dedi.
Simak Juga 'Abu Hamzah Akui Istrinya Lebih Militan dari Dirinya':
(aud/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini