"Jadi begini, saya nggak pernah punya rambut warna merah gitu dan muka saya pun merah begitu," kata Rafli saat dimintai konfirmasi, Rabu (6/2/2019).
Ini pertama kali bagi Rafli mempunyai KTP. Dia melakukan perekaman data e-KTP pada Desember 2018.
Rafli kemudian mendengar kabar bahwa Pemkot Depok melakukan pencetakan e-KTP secara serentak. Dia lalu mencetak KTP-nya setelah hanya diberi surat keterangan (suket).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada saat membuat e-KTP, Rafli mengaku tidak pernah dimintai uang sepeser pun. Meski begitu, menurutnya, proses yang lama dan hasil yang kurang baik tetap mengecewakan.
"Saya nggak pernah diminta uang 1 perak pun, Mas. Tapi iya saya kecewa, karena pelayanan yang lama dan hasil kurang memuaskan," jelas Rafli.
Rafli berharap KTP-nya bisa dicetak ulang. Dia khawatir fotonya yang berwarna kemerahan berpengaruh ketika KTP tersebut difotokopi.
"Iya, kalau ada waktu sih, saya emang pengin cetak ulang. Soalnya, kalau difotokopi, takut nggak kelihatan mukanya," tutup Rafli.
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini