Faldo, yang juga Wakil Sekjen PAN, meminta pemerintah meyakinkan bahwa jalan tol yang dibangun bukan 'jalan tol kerupuk'. Faldo meminta jangan sampai keselamatan warga tergadai hanya demi selesai lebih cepat.
"Tol itu sedang diuji coba, jadi syukur ambrolnya sekarang. Pastikan saja itu tidak bermasalah lagi. Jangan sampai keselamatan warga malah tergadai saat pengerjaan yang kejar-kejaran. Infrastruktur itu harus benar-benar fungsional dan berkelanjutan. Kalau ada faktor-faktor lain yang berpengaruh, harusnya sudah benar-benar diukur. Jangan nanti jatuh korban malah saling salah-salahan," kata Faldo kepada wartawan, Kamis (27/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara pribadi, Faldo meminta ambrolnya talut Jalan Tol Salatiga-Kartasura tidak dibesar-besarkan. Namun dia meminta pemerintah memastikan standar keamanan jalan yang dibangun. Dia meminta konstruksi jalan tol yang dibangun benar-benar kuat, bukan seperti kerupuk yang rentan.
"Yakinkan saja masyarakat, tol yang dibangun itu tidak terbuat dari kerupuk, tetapi memang beton atau aspal dengan konstruksi yang layak dan kokoh. Ini bukan buat prestise bikin tol kerupuk, tetapi memang menjawab kebutuhan masyarakat," tutur Faldo.
Mendukung pernyataan Faldo, Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman menyinggung target elektoral Jokowi. Dia khawatir infrastruktur dikebut hanya untuk memenuhi target tersebut.
"Saya khawatir publik akan menilai pengerjaan infrastruktur kita dikerjakan dengan terburu-buru karena adanya target elektoral. Akibatnya bisa fatal, jika buru-buru tapi kualitas tidak dijaga, maka ketika rusak bisa membahayakan pemakai jalan," jelas Habiburokhman.
Ledekan Faldo itu direspons langsung oleh para elite pendukung pemerintah. Wasekjen PKB Daniel Johan di antaranya. Daniel menilai kubu Prabowo terlalu banyak melawak.
"Jangan kebanyakan ngelawak, nanti masyarakat malah semakin antipati. Pemerintah juga sudah meminta secara tegas kontraktor bertanggung jawab dan sesegera mungkin memperbaiki agar bisa langsung digunakan oleh masyarakat," tutur Daniel, Kamis (27/12).
Salah satu jubir tim kampanye Jokowi-Ma'ruf, Irma Chaniago, menilai kubu pasangan nomor urut 02 itu dinilai selalu negative thinking.
"Inilah kalau hati dan pikiran selalu negatif dan kotor. Tidak ada kerja yang sempurna. Jangan kan tol, gunung yang diyakini sudah mati saja tiba-tiba bisa meletus!" tutur Irma. (rna/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini