Soal Sindiran Tol Kerupuk, PDIP ke Tim Prabowo: Jangan Lebay!

Soal Sindiran Tol Kerupuk, PDIP ke Tim Prabowo: Jangan Lebay!

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Kamis, 27 Des 2018 13:50 WIB
Foto: Eva Kusuma Sundari. (Tsarina/detikcom)
Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta pemerintah meyakinkan bahwa tol yang dibangun bukan tol kerupuk. PDIP meminta kubu Prabowo-Sandiaga untuk tidak lebay atau berlebihan.

"Kasus satu di antara seribu nggak usah di-zoom untuk generalisasi, kesempurnaan itu ada di atas kertas. Timses jangan lebay," ujar Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan PDIP, Eva Kusuma Sundari, kepada wartawan, Kamis (27/12/2018).

Eva lantas menyinggung kasus Meikarta. Dia mencontohkan pada kasus itu, pihak oposisi juga menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Padahal, izin Meikarta dikeluarkan oleh eks Gubernur Ahmad Heryawan, kader PKS yang berada di pihak Prabowo-Sandiaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Masak kasus Meikarta yang izinnya oleh Gubernur Jabar yang PKS kok disalahkan juga Jokowi dan dikaitkan ketidak-konsistenan dengan program pembaharuan agraria. Offside banget, yang satu swasta, yang satu program negara," tuturnya.

Permintaan untuk meyakinkan rakyat bahwa tol tidak terbuat dari kerupuk itu disampaikan Jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Faldo Maldini. Faldo menanggapi ambrolnya Tol Salatiga-Kartasura yang baru diresmikan beberapa hari sudah ambrol di bagian talut.

Eva pun meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi dari ambrolnya tol tersebut. Bukan malah melemparkan kesalahan ke pemerintah.


"Baiknya tunggu investigasi, saya yakin faktornya bukan terkait isu integritas tapi non teknis. Belum pantas untuk dipolitisasi karena hanya kasuistik, bukan fenomena," kata Eva.

"Kecelakaan di bawah 5% masih tolerable apalagi jika manfaat lebih besar bagi rakyat," imbuhnya. (mae/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads