Mengaku Dipukul saat Jualan di GBK, Mantan Atlet Lari Lapor Polisi

Mengaku Dipukul saat Jualan di GBK, Mantan Atlet Lari Lapor Polisi

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 02 Nov 2018 10:40 WIB
Foto: Stadion Utama GBK. (Lintao Zhang/Getty Images)
Jakarta - Mantan atlet lari, Martha Kase, mengaku dipukul oleh sekuriti saat berjualan di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat. Martha pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanah Abang.

"Ya. Kita dalami lah (laporannya)," kata Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono kepada detikcom, Jumat (2/11/2018).

Kejadian bermula saat Martha menjajakan minuman di sekitar kawasan GBK, Sabtu (27/10) malam. Petugas sekuriti GBK kemudian menertibkan para penjual karena esok harinya ada kegiatan Jakarta Marathon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini jadi ceritanya gini, ceritanya itu saling lapor. Awalnya kan ada penertiban sekuriti itu menertibkan orang-orang yang jualan itu kan ada tanda dilarang jualan di situ, di Jalan Asia Afrika dan pada saat itu paginya ada lomba marathon," ujar Lukman.


Berdasarkan keterangan sekuriti, Lukman menyebut Martha tidak mau ditertibkan dari lokasi itu. Martha mengaku sudah lama berjualan di sana.

Namun, Lukman menegaskan kawasan itu bukan merupakan tempat untuk berjualan. Percekcokan antar-keduanya pun tak terhindarkan.

"Info dari sekuriti, mereka ini diusir, nggak mau. Malah ngajak ribut gitu lho. Terus ya sebetulnya saat ini mereka saling lapor, yang sekuriti bilang dipukul, dari pihaknya ibu itu ngaku dipukul. Jadi sama-sama ini," tuturnya.

"Memang sudah lama (jualan) tapi kan mungkin selama ini dikasih toleransi dan pada saat itu ada event, ya mau nggak mau, mereka harus... Sebenarnya nggak boleh jualan di situ," sambung dia.


Lukman menuturkan Martha dan sekuriti GBK mengaku merasa dipukuli. Keduanya pun saling membuat laporan polisi.

"Sama-sama mengaku merasa dipukul, karena percekcokan itu nggak tahu siapa yang mukul duluan, saling mukul," ujarnya.

Namun, sambung Lukman, tak ada bekas luka akibat pemukulan di tubuh kedua belah pihak. Saat ini polisi masih mendalami mengenai dua laporan tersebut.

"Kita masih dalami dulu. Tapi sebetulnya kalau terjadi penganiayaannya sih sama-sama nggak meninggalkan bekas. Jadi ya mungkin penganiayaan ringan. Secara kasat mata nggak kelihatan bekas," ujarnya.


Saksikan juga video 'Pelaku Pemukulan Anak Menpora Dikenai Wajib Lapor':

[Gambas:Video 20detik]

(knv/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads