Ratna Ngaku Bohong, Polisi Lanjut Usut Penyebaran Hoax Penganiayaan

Ratna Ngaku Bohong, Polisi Lanjut Usut Penyebaran Hoax Penganiayaan

Kanavino Ahmad Rizqo, Matius Alfons - detikNews
Rabu, 03 Okt 2018 17:03 WIB
Ratna Sarumpaet (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Ratna Sarumpaet mengaku berbohong soal dugaan penganiayaan yang dialaminya. Pihak kepolisian menyatakan akan tetap melanjutkan penyelidikan kasus dugaan penyebaran berita bohong (hoax) soal penganiayaan Ratna.

"Nanti semuanya orang saksi yang mengetahui melihat akan dimintai keterangan ini berkaitan dengan kasus penyebaran berita bohong berita yang tidak benar di media sosial, ini semuanya akan kita mintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (3/10/2018).


Argo mengatakan pemanggilan yang dilakukan itu terkait laporan dari masyarakat atas dugaan penyebaran hoax. Diketahui, polisi menerima tiga laporan soal hoax penganiayaan Ratna.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya nanti kan ada laporan, laporan tentang penyebaran berita bohong ya, kemudian nanti akan kita periksa semua yang ada berkaitan dengan laporan itu," tutur dia.


Soal status Ratna, polisi mengatakan perlu melakukan gelar perkara terlebih dahulu. "Yang buktikan siapa, kan harus pakai berita acara (menetapkan tersangka)," ujar Argo.

Sebelumnya diberitakan, Ratna Sarumpaet akhirnya mengaku berbohong soal penganiayaan yang dialaminya. Dia menceritakan awal mula dia ke dokter bedah plastik hingga membuat kebohongan soal penganiayaan. Awalnya adalah saat dia menyadari wajahnya lebam.


"Setelah operasi dijalankan pada tanggal 21, pada tanggal 22-nya saya melihat muka saya lebam-lebam secara berlebihan, tidak seperti biasanya. Saya tanya ke dokter Sidik, ini kenapa. Itu biasa katanya," kata Ratna dalam jumpa pers di Jl. Kampung Melayu Kecil V/24, Bukitduri Jakarta Selatan, Rabu (3/10).

Ratna mengatakan bahwa dia ke dokter bedah plastik pada 21 September 2018 untuk sedot lemak. Namun, saat ditanya oleh anaknya, dia mengaku dianiaya. Pada akhirnya, cerita itu bergulir hingga ke publik dan ke capres Prabowo Subianto yang membelanya. (jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads