Pada tahun 2018 ini, ada pemindahan perekaman biometrik untuk kepentingan imigrasi Arab Saudi. Apabila sebelummya perekaman biometrik dilakukan di bandara Jeddah dan Madinah, kini perekaman biometrik dilakukan di embarkasi. Jadi jemaah haji ketika tiba di Madinah atau Jeddah, tinggal melakukan scan satu sidik jari lalu bisa keluar dari bandara.
Khusus untuk embarkasi Jakarta Pondok Gede dan Jakarta Bekasi, mereka sama sekali tidak perlu melakukan pemeriksaan lagi di bandara Saudi karena seluruh proses telah diselesaikan di Indonesia. Fasilitas ini kemudian diberi nama dengan fasilitas fast track.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali mengatakan dari awal pemerintah meminta agar seluruh embarkasi bisa mendapatkan fasilitas fast track ini. Namun karena kesepakatan baru didapat dalam waktu yang mepet, akhirnya baru embarkasi yang menggunakan Bandara Soetta yang bisa memakai fasilitas fast track.
"Kita mintanya kemarin seluruh embarkasi, tetapi melihat yang pertama keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan karena kita baru deal itu bulan Ramadan," ujar Nizar di Syisyah, Mekah, Selasa (28/8/2018).
Baca juga: Kemenag: Penyelenggaraan Haji 2018 Sukses |
Faktor kedua, dari sisi staf imigrasi di Arab Saudi juga belum siap untuk seluruh embarkasi. Proses imigrasi ini memang berada dalam otoritas kewenangan Saudi.
"Yang ketiga kesiapan dari embarkasi kita, misalnya embarkasi Solo. Solo belum punya counter imigrasi yang sedemikian besar. Untuk percepatan ini adalah 20 counter, seperti di Bandara Soekarno Hatta. Kalau 5-10 counter itu panjang juga antreannya," ujar Nizar. (fjp/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini