Pria yang karib disapa 'Yang Mulia Sino' oleh pengikutnya itu diamankan di kediamannya di Perumahan Griya Caraka, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (2/8/2018) pagi. Warga Perumahan Griya Caraka mengaku senang adanya penangkapan pimpinan sekte tersebut.
Sudah bertahun-tahun lamanya warga menantikan adanya penangkapan Sino. "Ini (penangkapan) momen yang kita harapkan sejak dulu. Kita pernah lapor ke polisi soal ini, sudah lama. Tadi pagi ditangkap, Soegiharto juga dibawa sama polisi," kata Ketua RT 2 Perumahan Griya Caraka Dadang saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi lihat ada dua orang pengikutnya di situ. Harapannya sih bisa steril, tidak ada aktivitas lagi di situ. Mungkin yang lain pada sembunyi," ucap Dadang.
Sino ditangkap Bareskrim di kediamannya di markas Sekte Penghapus Utang pada hari ini, Kamis (2/8/2018). Sino mengklaim dirinya adalah Presiden Besar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Dia memiliki misi besar ingin menghapuskan utang umat manusia di dunia. Namun OJK dan Satgas Waspada Investasi mengeluarkan keputusan bahwa UN Swissindo tak memiliki izin untuk melaksanakan kegiatan pelunasan utang tersebut.
Pasca-penangkapan, kediaman Sino yang juga dijadikan markas sekte tersebut terlihat sepi. Tak ada aktivitas yang terlihat di rumah bernomor K 24 itu. Di pos penjagaan yang lokasinya beberapa meter dari kediaman Sino pun terlihat sepi. Padahal pos penjagaan itu biasanya diduduki sejumlah pengikutnya. (bbn/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini